BOGOR, EKBISBANTEN.COM – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat rasio kredit macet atau non performing loan (NPL) Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) dan Banten masih cukup tinggi.
Berdasarkan data OJK, rasio kredit bermasalah atau macet selama 90 hari kerja pada September 2023 di wilayah tersebut mencapai 9,34 persen.
Demikian terungkap pada kegiatan Capacity Building dan Media Gathering Tahun 2023 Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Jakarta, Bogor, Depok, Bekasi (Jabodebek) dan Banten di Hotel Royal Tulip, Bogor, 21 November 2023.
BACA: Sebanyak 1,48 Juta Warga Banten Terjerat Pinjol Rp4,51 Triliun
“Kami mencatat untuk NPL BPR dan BPRS per September 2023 mencapai 9,34 persen,” kata Deputi Direktur Pengawasan LJK 5 Kantor Otoritas Jasa Keuangan (KOJK) Jabodebek dan Banten Teguh Kurniawan.
Kurniawan mengatakan, rasio NPL pada September 2023 ini lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 5,70 persen.
“Periode sebelumnya 5,70 persen,” jelasnya.
BACA: Bukan Cuma Akulaku, OJK Jatuhi Sanksi kepada 23 Perusahaan Pinjol
Berdasarkan data OJK, penyaluran kredit BPR pada September 2023 sebesar sebesar Rp8,8 miliar atau mengalami pertumbuhan 14,61 persen year on year (yoy).
Sementara itu, total aset BPR di wilayah kerja Kantor OJK Jabodebek dan Provinsi Banten mengalami pertumbuhan sebesar 14,61 persen yoy atau dibandingkan nasional yang hanya tumbuh sebesar 8,35 persen yoy.
Sedangkan, untuk pertumbuhan DPK mencapai sebesar 18,89 persen yoy atau lebih baik dibandingkan dengan nasional yang tumbuh sebesar 9,57 persen yoy.***