Dompet Dhuafa Banten Gulirkan Program ‘Satu Kurban Dobel Manfaat’, Perluas Dampak hingga ke Pelosok

| Selasa, 20 Mei 2025

| 10:35 WIB

Dompet Dhuafa Banten
(FOTO: DOK. DOMPET DHUAFA BANTEN).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Menjelang Idul Adha 1446 H, Dompet Dhuafa kembali menghadirkan inovasi dalam distribusi hewan kurban melalui program “Satu Kurban Dobel Manfaat”. Program ini tak hanya mendistribusikan hewan kurban ke pelosok negeri, namun juga menghadirkan manfaat berkelanjutan melalui skema wakaf produktif.

Sejak 1994, Dompet Dhuafa telah menjadi pelopor dalam pemerataan distribusi hewan kurban di Indonesia melalui program Tebar Hewan Kurban (THK). Program ini hadir sebagai solusi atas ketimpangan distribusi hewan kurban, di mana wilayah-wilayah perkotaan seperti Jabodetabek mengalami surplus daging, sementara daerah pinggiran dan pelosok masih kekurangan.

“Fenomena ini sudah terjadi sejak lama. Di Jabodetabek, jumlah hewan kurban selalu melimpah, bahkan surplus menurut survei IDEAS. Tapi cukup bergeser sedikit ke wilayah Banten, seperti Kabupaten Serang atau Pandeglang, justru terjadi defisit,” ungkap Mokhlas Pidono, Pimpinan Cabang Dompet Dhuafa Banten, dalam keterangan persnya.

Tahun ini, Dompet Dhuafa Banten meluncurkan program “Satu Kurban Dobel Manfaat” yang menggabungkan ibadah kurban dan wakaf produktif. Melalui program ini, setiap pekurban yang berkurban melalui Dompet Dhuafa Banten otomatis turut berwakaf 1 meter persegi tanah di kawasan greenhouse sentra seledri seluas 2000 m² di Cikeusal, Kabupaten Serang.

“Lahan tersebut saat ini masih dalam status sewa. Melalui skema ini, dana dari harga hewan kurban akan disisihkan untuk pembelian tanah agar bisa dimanfaatkan selamanya oleh penerima manfaat,” jelas Mokhlas.

Dompet Dhuafa juga menegaskan komitmennya dalam menjaga kualitas kurban. Hewan yang disembelih harus berjenis kelamin jantan untuk menjaga keberlangsungan populasi ternak. Selain itu, distribusi dilakukan dalam bentuk hewan hidup, bukan olahan daging kalengan, untuk menjaga kesegaran serta menumbuhkan rasa kebersamaan warga saat penyembelihan dan pembagian.

“Inilah makna kurban yang sebenarnya—membangun keikhlasan, menumbuhkan gotong royong, dan menciptakan kebahagiaan bersama. Seperti ketika warga bergotong royong menyembelih dan memasak sate bersama, momen itu tidak tergantikan,” pungkas Mokhlas.

Dengan semangat ayat kedua Surah Al-Kautsar, “Dirikanlah shalat karena Rabbmu, dan berkurbanlah,” Dompet Dhuafa berharap program ini mampu menjadi jalan untuk menghadirkan keberkahan yang lebih luas—bukan hanya bagi penerima manfaat, tetapi juga bagi para pekurban.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top