Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Banten M Agustiawan mengatakan, sejak bulan Mei 2020 kondisi wisata di Banten mengalami grafik peningkatan yang cukup stabil. Hal ini disebabkan karena aturan Pemprov Banten terkait Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) dilakulan tidak seketat tahap pertama.
“Ini menjadi momentum yang baik bagi industri pariwisata di Banten untuk mengembangkan kreativitas layanan wisata. Hingga saat ini kami catat ada 17 juta pengunjung selama tahun 2019,” kata Agus kepada Awak media di Hotel Mambruk Anyer, Jumat (6/11).
Disamping pertumbuhan pariwisata yang baik, Agus juga mengimbau kepada para pelaku indistri pariwisata untuk menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Kami juga sedang melakulan proses sertifikasi karyawan hotel di Banten melalui Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) di Kabupaten/Kota,” imbuh Agus.
Senada dengan Agus, Pengelola Hotel Mambruk Anyer Budi Ramli mengatakan, industri pariwisata menjadi sektor yang paling cepat tumbuh setelah pandemi Covid-19.
“Karena orang sudah jenuh dan menunggu momentum liburan, tinggal tunggu waktu saja, tergantung kebijakan pemerintah kapan semua akses wisata dibuka,” imbuhnya.
Hal tersebut diperkuat oleh Ketua Harian PHRI Kabupaten Serang Doddy Faturohman menyebut, pariwisata di wilayah Anyer memiliki letak yang strategis. Sehingga memungkinkan para wisatawan dari area kota seperti Jakarta memilih Anyer sebagai destinasi wisata.
“Jarak tempuh hanya dua jam, ini jadi pertimbangan bagi wisatawan yang penat di perkotaan akibat lock down,” pungkas Doddy. (Raden)
]]>