Untuk keluar dari zona sulit ini, Kepala Kantor Pewakilan Wilayah (KPW) Bank Indonesia (BI) Banten, R. Erwin Soeriadmadja meminta kepada pelaku UMKM untuk memaksimalkan peran digitalisasi dalam memasarkan produknya.
Karena, menurut dia, diera serba canggih ini, semua pihak harus mampu memahami berbagai platform digital termasuk Medsos. Hal itu guna mempermudah dan mampu memperluas penjualan. Terlebih saat ini aktivitas masyarakat dibatasi karena wabah Covid-19.
“Hemat kami dengan kerangka PPKM, prioritas sektor UMKM, seperti restoran maupun aktivitas masyarakat hanya dikurangi sedikit. Jadi lebih baik mengfungsikan digitalisasi,” ungkap Erwin kepada awak media, di kampus Untirta, Jalan Raya Ciomas, Kabupaten Serang, Kamis(5/8).
Apabila hal itu dilakukan secara maksimal. Maka, perputaran uang di Provinsi Banten akan terus berputar. Tanpa terhambat adanya PSBB maupun PPKM. Hal positif lainnya adalah, pelaku UMKM akan tetap bertahan bahkan bisa berevolusi dan berinovasi.
“Jadi saat ini sebaiknya Banten harus mulai belajar ekspor maupun impor. Untuk UMKM harus tetap bertahan, dan peran digitalisasi, pemasaran maupun pembayaraanya harus lebih Inovasi. Jangan berdiam diri serta banyak mengeluh,” tutupnya (Ocit).
]]>