SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (FKIP Untirta), Fadlullah menyambut baik implementasi kebijakan makan bergizi gratis yang dilaksanakan bertahap mulai januari 2025 ini.
Menurutnya, kebijakan tersebut selaras dengan tujuan pendidikan nasional mendidik manusia Indonesia seutuhnya.
“Sehat raganya dengan makanan bergizi, cerdas akalnya dengan budaya literasi, lembut hatinya dengan akhlak mulia, dan tangguh jiwanya dengan iman dan takwa,” ungkapnya.
Fadlullah menuturkan dirinya telah memulai tradisi makan bersama di SD Al Qur’an Amirul Mukminin Ragas sejak berdirinya pada tanggal 3 April 2021.
Di mana, lanjutnya SDQ Amirul Mukminin lahir dengan jiwa patriotik memperingati peristiwa bersejarah bagi bangsa Indonesia, yakni mosi integrasi Natsir atau disebut juga hari NKRI.
“Hal ini menjiwai semangat nasionalisme dan gotong royong komunitas SD Al Qur’an Amirul Mukminin yang mengusung nilai utama RING-M (Religius, Inklusif, Nasionalisme, Gotong royong, dan Mandiri),” papar Fadlullah.
Ia menyebut SD Al Qur’an Amirul Mukminin dikelola oleh Yayasan Pesantren Madinatul Ma’arif dengan visi terwujudnya ekosistem pendidikan Masjid berasrama berbasis sedekah dengan kurikulum inti Al Qur’an dan kitab kuning.
Memasuki tahun kelima, 2025, Fadlullah selaku founder SDQ Amirul Mukminin merasa bersyukur kepada Allah dan terima kasih kepada seluruh wali santri dan masyarakat yang telah berkontribusi dalam gerakan amal pembangunan SD Al Qur’an Amirul Mukminin ini.
“Alhamdulillah, semua ini adalah karya bersama dengan semangat gotong royong. Dari Allah, oleh umat untuk semua,” ujarnya.
Fadlullah menegaskan makan bersama menjadi rutinitas sistem pendidikan berasrama, seperti Pesantren. Kiyai, ustadz, dan santri hidup bersama sebagai keluarga besar dengan pola hidup zuhud.
Lebih lanjut, Fadlullah merekomendasikan agar pemerintah dan pemerintah daerah mengimplementasikan kebijakan makan bergizi gratis di Pesantren dengan pola swakelola dengan memanfaatkan dapur umum pesantren sendiri.
“Insya Allah, pola ini tepat sasaran, lebih berdampak maslahat dan berkah,” pungkasnya.***