Minggu, 26 Januari 2025
Search
Close this search box.
Search
Close this search box.

Cuma Miara Burung Puyuh, Pria Asal Serang Cuan Jutaan

| Rabu, 28 Juni 2023

| 19:06 WIB

Pemilik Puyuh Mabruuk Farm Gustaman Candra Pardini alias Ican saat bercerita usaha ternak burung puyuhnya di peternakannya, Desa Sindang Heula,Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Sabtu (17/6/2023). Foto: Properti Ekbisbanten.com

Praktis lain soal kandang, yang dinilainya tak memakan banyak tempat. Satu set kandang puyuh itu dapat menampung 150 sampai 200 ekor. “Satu set kandang puyuh 150 – 200 ekor, ukurannya 200 kali 120 meter persegi bisa 150 ekor, bisa budidaya 1.000 itu 7 meter persegi sudah cukup,” ujarnya.

Lalu Ican mengaku, usaha ternak burung puyuhnya tak simsalabim langsung jadi, atau belajar otodidak ala-ala tutorial di internet. Ican sadar, bisnis yang bernyawa harus belajar langsung pada pakarnya. Ia sampai harus mengemas barang-barangnya dari Serang menuju Blitar untuk menimba ilmu peternakan burung puyuh.

“Saya mencari informasi di Facebook, diarahkan ke Blitar. Guru saya bernama Miftaul Rohmat, sekitar 18 hari belajar. Saya lihat dan cek sudah maju, sudah bagus. Ilmunya saya bawa ke sini,” ungkapnya.

Cerita lain, Ican pernah tertimpa musibah selama menyelami usaha ternak burung puyuh. Sama seperti unggas lain, penyakit pada hewan ternaklah yang menjadi alasan Ican harus senantiasa memperhatikan burung puyuhnya. Penyakit itu bahkan membuat Ican merugi hingga Rp25 juta.

“Jatuh bangun berhubungan penyakit, flu burung. Kandang kena kita tiarap lah bahasa kasarnya,” terangnya.

Kendati demikian, Ican tak merasa kapok. Ia punya tekad untuk melanjutkan usaha ternaknya. Ia tak mau menyerah pada penyakit. Pelan-pelan ia bangun kembali merintis usahanya. Ia beralasan, menjalankan ternak burung puyuh selain hobi, ada saja profit yang didapat walaupun pernah tertimpa badai.

“Orang usaha kalau rugi berhenti, saya bertahan karena profit, ada operasionalnya tidak seribet unggas lain,” ungkapnya.

Terakhir, Ican memberi saran kepada para pemuda yang ingin menggeluti usaha ternak ini.
“Kuncinya hobi dulu, jangan gengsi melakukan hal kotor, hal kotor itu dapat menghasilkan profit untuk kita. Gengsi tak menghasilkan profit,” tandasnya.

Editor :Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top