Administratif dan Faktual

Administratif dan Faktual

Cerita Direktur Mustika Estate, Dari Berjualan Es Lilin Hingga Sukses Menjadi Pengembang Properti

Admin

| 24 September 2021

| 17:56 WIB

Kepala cabang tersebut sering memesan tanah kepada Wawan. Karena sering melakukan komunikasi dan bergaul dengan kepala cabang bank, Wawan kemudian bertemu dengan developer.

Wawan mempelajari bisnis properti dengan memperhatikan obrolan kepala cabang bank tersebut dengan developer. Dari situlah Wawan mengetahui bahwa jika Ia ingin memiliki perumahan, Ia tidak perlu membeli tanah secara cash karena bisa melibatkan bank.

Setelah berhasil pada bisnis properti pertamanya yaitu Drangong Residance, kini Wawan kembali membangun proyek perumahan keduanya yaitu Mustika Estate.

Kini pendapatan Wawan dari hasil bisnis properti meningkat drastis. Dengan pendapatan yang besar tersebut Wawan ingin bisa memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya.

“Sekarang biaya hidup saya itu Rp30 juta dalam satu bulan. Berarti Rp1 juta per hari. Itu baru biaya hidup, belum yang lain-lainnya,” kata Wawan.

Bertekad Melakukan Pengabdian Untuk Masyarakat

Kini Wawan bisa menikmati hasil dari kerja kerasnya yang panjang. Setelah sukses membangun bisnis properti, Wawan ingin melakukan pengabdian dan memberikan manfaat untuk lingkungan sekitarnya.

“Saya ketika sudah besar (bisnis) seperti ini sudah mulai berfikir untuk melakukan pengabdian. Jadi bagaimana saya mengabdi kepada orang-orang. Yang pertama saudara-saudara saya, kedua tetangga-tetangga saya khususnya di wilayah Pabuaran dan sekitarnya,” kata Wawan.

Wawan mengaku, dahulu dirinya berdiri sendiri dan berjuang tanpa bantuan dari orang lain. Karena merasakan sendiri kesulitan-kesulitan tersebut, Wawan justru sangat ingin membantu orang-orang di sekitarnya supaya orang-orang tersebut tidak merasakan apa yang dialami oleh Wawan.

“Jangan sampai kita sebagai generasi putera daerah kualitasnya kalah dengan orang-orang di luar kota. Jadi pengabdian saya disitu. Oleh karena itu saya mendirikan organisai Gaspool (Gerakan Pemuda Se-Pabuaran Paling Pool,” kata Wawan.

Saat ini organisasi Gaspool masih dalam lingkup wilayah pabuaran, namun kedepannya Wawan ingin mengembangkan organisasi ini hingga mencakup seluruh Kota Serang.

Organisasi Gaspool sudah berjalan satu tahun pada November mendatang. Anggotanya berjumlah 500 orang yang merupakan pemuda di wilayah Pabuaran.

Organisasi Gaspool ini bergerak di bidang UMKM yang modalnya berasal dari Wawan.

Usaha yang sudah berjalan hingga saat ini adalah usaha ojek online, penjualan gas, marketing gaspool, warung sembako gaspol, warung pecel lele dan penjualan pulsa yang semua fasilitasnya dibiayai oleh Wawan.

Wawan mengungkapkan kunci kesuksesan berdasarkan pengalaman pribadinya sebagai motivasi untuk anak-anak muda yang sedang memulai usaha.

“Jangan pesimis, walaupun basic-nya tukang semir sepatu atau tukang ojek sekalipun. Allah mah maha kaya, maha pengasih dan maha penyayang. Kuncinya adalah pertama dekati Allah, kedua sayangi orangtua terutama ibu, ketiga jujur katakan benar kalau itu benar dan jangan berharap kepada manusia,” tutup Wawan. (Mg-Fitra)

]]>

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top