SERANG, EKBISBANTEN.COM – Penjabat (Pj) Wali Kota Serang, Yedi Rahmat mengaku akan mengundang investor-investor untuk bisa berinvetasi di Kota Serang.
Hal itu dikarenakan saat ini, Kota Serang yang merupakan Ibukota Provinsi Banten menjadi penyumbang investasi terkecil dari delapan Kota/Kabupaten di Provinsi Banten.
Dirinya mengatakan, bahwa kecilnya hasil dari investasi di Kota Serang karena memang secara wilayah, Kota Serang murupakan daerah dengan luasan wilayah yang cukup kecil.
“Kita investasinya kecil, mungkin karena skup wilayahnya juga kecil. Karena ada enam kecamatan saja. Mungkin kalau kita wilayahnya besar, investasinya juga besar,” katanya.
Oleh karena itu, dirinya mengaku akan mengupayakan untuk terus meningkatkan pendapatan dari sektor investasi.
Ia menuturkan, pihaknya akan mempromosikan Kota Serang kepada para investor agar mau berinvetasi.
Yedi juga mengungkapkan bahwa untuk para investor yang akan berinvestasi, pihaknya akan mempermudah proses perizinannya.
“Kita akan promosi, mengundang para investor untuk berinvetasi di Kota Serang dan mempermudah pelayanan serta perizinan,” ungkapnya.
“Saat ini kita sedang mencari investor bidang farmasi masuk ke Kota Serang. Kita dorong itu. Kita nyari investornya bersama-sama,” sambung Yedi.
Hal itu pihaknya perjuangkan, karena menurut Yedi, ke depan hal itu akan memberikan dampak positif bagi masyarakat Kota Serang.
“Iya kan bisa meningkatkan PAD, dan bisa memperbanyak tenaga kerja lokal,” tukasnya.
Sebelumnya, diketahui realisasi investasi di Provinsi Banten pada tahun 2023 mencapai Rp103,85 triliun atau terealisasi 173 persen di atas target 2023
Atas capaian tersebut, Provinsi Banten masuk pada urutan lima besar nasional. Dari capaian itu, diketahui Kota Serang menjadi urutan terakhir dengan hasil investasi terkecil.
Capaian investasi terbesar yakni Kota Cilegon Rp38,63 triliun, kemudian Kabupaten Tangerang Rp29,69 triliun, disusul Kota Tangerang Rp14,99 triliun.
Selanjutnya Kabupaten Serang Rp10,29 triliun, Kota Tangerang Selatan Rp7,45 triliun, Kabupaten Lebak Rp1,66 triliun, Kabupaten Pandeglang Rp793 miliar dan Kota Serang sebesar Rp350 miliar.*