Kepala BPS Banten Dody Herlando mengatakan, Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya indeks 7 kelompok pengeluaran, yang paling tinggi terjadi pad kelompok makanan, minuman, dan tembakau sebesar 2,02 persen.
“Yang bisa kita highlight terjadi inflasi cabai rawit sebesar 70 persen di bulan Desember, kemudian cabai merah naik 20 persen. Ini cukup lama dari Oktober sampai Desember selalu mengalami kenaikan,” kata Dody dalam siaran Youtube BPS Banten, Selasa (4/1).
Dody melanjutkan, dari 416 jenis komoditas pangan terdapat 215 komoditas yang bergejolak diantaranya, 158 komoditas mengalami kenaikan dan 57 komoditas mengalami penurunan.
“Yang perlu kita waspadai yakni minyak goreng, ini sebenarnya kejadian yang jarang dan baru di 2021 terjadi. Adapun minyak goreng pada bulan Agustus hingga Desember naik sebesar 11,42 persen, disusul kenaian telur ayam ras yqng naik 10 persen selama November dan Desember,” kata Dody.
Masih kata Dody, inflasi tahun kalender pada bulan Januari hingg Desember 2021 (ytd) naik sebesar sebesar 1,91 persen, dan inflasi tahun ke tahun di bulan Desember 2021 terhadap Desember 2020 (yoy) naik sebesar 1,91 persen.
“Kenaikan ini masih dikategorikan stabil karena angka inflasi tahunan tidak melebihi inflasi nasional sebsar 2 persen,” tutup Dody. ***
]]>