BACA: Al Muktabar Sebut Makan di Warung Bisa Picu Inflasi di Banten
Berdasarkan hasil pemantauan BPS Provinsi Banten di 3 kota, pada Oktober 2023 terjadi inflasi yoy sebesar 2,35 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 112,70 pada Oktober 2022 menjadi 115,34 pada Oktober 2023.
Inflasi yoy tertinggi terjadi di kota Cilegon sebesar 2,85 persen dengan IHK sebesar 118,55. Berikutnya di Tangerang sebesar 2,32 persen dengan IHK sebesar 114,10. Inflasi terendah terjadi di Serang sebesar 2,09 persen dengan IHK sebesar 119,47
“Inflasi yoy terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya semua indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 4,47 persen, kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 0,67 persen, kelompok perumahan, air, listrik dan bahan bakar rumah tangga sebesar 1,39 persen, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,16 persen,” jelasanya.
Selanjutnya, kelompok kesehatan sebesar 2,51 persen, kelompok transportasi sebesar 1,58 persen, kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,87 persen, kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,81 persen, kelompok pendidikan sebesar 0,56 persen, kelompok penyediaan makanan dan minuman/ restoran sebesar 0,87 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 4,35 persen.
Adapun komoditas yang dominan memberikan andil/sumbangan inflasi yoy pada Oktober 2023, antara lain beras, sewa rumah, rokok kretek filter, bawang putih, angkutan antar kota, emas perhiasan, upah asisten rumah tangga, rokok putih, daging ayam ras, dan rokok kretek.
Sementara komoditas yang memberikan andil/sumbangan deflasi yoy, antara lain, bawang merah, cabai merah, angkutan dalam kota, sabun cair/cuci piring, minyak goreng, sepatu anak, udang basah, permbersih lantai, blus wanita, dan sepatu pria.***