EKBISBANTEN.COM – Jumlah wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia meningkat lebih dari 110 persen pada periode Januari-November 2023.
Hal itu diungkapkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) dalam rilis terbaru mengenai data pariwisata Indonesia yang dikeluarkan Selasa (2/1/2024).
“Secara kumulatif, kunjungan wisman pada Januari hingga November 2023 meningkat 110,86 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022,” jelas BPS.
“Peningkatan kunjungan ini utamanya tercatat pada pintu Bandara Ngurah Rai dan Soekarno Hatta, masing-masing meningkat sebesar 168,25 persen dan 119,19 persen,” sambungnya.
Khusus di bulan November, ada penurunan kunjungan wisman dibanding bulan sebelumnya. Namun, di samping keadaan itu malah ada kenaikan dibanding bulan yang sama pada tahun lalu.
“Pada November 2023, kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di Indonesia mencapai 917,41 ribu kunjungan. Jumlah ini turun cukup dalam sebesar 6,24 persen dibandingkan Oktober 2023 (month to month), tetapi justru mengalami kenaikan 30,17 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year on year),” jelas BPS.
Diketahui bahwa wisman yang berkunjung ke Indonesia pada November 2023 didominasi oleh turis yang berasal dari Malaysia (15,45 persen), Singapura (12,86 persen), dan Australia (12,76 persen).
Pada November 2023, perjalanan wisatawan nusantara (wisnus) di Indonesia mencapai 60,33 juta perjalanan. Jumlah ini turun 3,77 persen dibandingkan Oktober 2023 (month to month) dan meningkat 12,02 persen dibandingkan bulan yang sama pada tahun lalu (year on year).
“Pada November 2023, Jawa Barat tercatat sebagai provinsi asal dengan jumlah perjalanan wisnus tertinggi, sementara provinsi tujuan utama wisnus tercatat di Jawa Timur,” ungkap BPS.
Sementara itu, tingkat penghunian kamar (TPK) di hotel bintang pada November 2023 mencapai 56,72 persen. Jumlah itu naik 2,31 poin secara year on year dan naik 3.70 poin secara month to-month.
“Di sisi lain, TPK hotel nonbintang mencapai 25,66 persen, naik 1,62 poin secara year-on-year dan naik 0,85 poin secara month-to-month. Sementara itu, rata-rata lama tamu menginap di hotel berbintang mengalami penurunan sebesar 0,07 poin dibandingkan tahun lalu, yaitu mencapai 1,63 hari,” tandasnya.*