Direktur Utama BPRS Cilegon Mandiri Novran Erviatman Syarifuddin mengatakan, penyaluran modal kerja itu bertujuan untuk membangkitkan dan menumbuh kembangkan sektor ekonomi masyarakat, khususnya pelaku UMKM.
“Nanti fokus kita ke depan itu maunya UMKM itu 60 persen. Karena itulah penggerak ekonomi. Sedangkan porsi konsumtifnya kita kecilkan 40 persen. Jadi porsinya 60:40,” kata Novran Erviatman Syarifuddin kepada Ekbisbanten.com di ruang kerjanya, Senin (27/12/2021).
Apabila hal itu sudah mampu diterapkan, Novran mengaku akan lebih meningkatkan kembali pembiayaan modal kerja untuk para pelaku UMKM di Kota Cilegon.
“Sekarang harus lebih tinggi UMKM, nanti saya pelan-pelan tingkatkan. Idealnya sih 70:30 jadi bergerak sektor ekonomi kita,” ucapnya.
Novran menyampaikan, sebelum dirinya menjabat sebagai Dirut BPRS Cilegon Mandiri, pembiayaan modal kerja dan pembiayaan konsumtif porsinya masih sama.
“Kalau tahun kemarin 50:50. Malah cenderung lebih besar di konsumtifnya. Sekarang dari sektor ekonomi kan Covid-19 sudah mulai cenderung bisa terkontrol, jadi kegiatan ekonomi juga sudah mulai bergerak, jadi mau tidak mau kita kembalikan seperti dahulu UMKM nya bisa lebih tumbuh,” ujarnya.***
]]>