EKBISBANTEN.COM- Sejarawan Bonnie Triyana mendapatkan penghargaan Reiwa ke-5 dari pemerintah Jepang 2023. Penghargaan tersebut diberikan oleh Dubes Jepang Kenji Kanasugi karena peran Bonnie yang dinilai berkontribusi mempromosikan pemahaman tentang sejarah interaksi antara bangsa Jepang dan Indonesia.
Salah satu kontribusi Bonnie, tutur Kanasugi, lewat penyelenggaraan pameran “Sakura di Khatulistiwa” yang digelar di Museum Perumusan Naskah Proklamasi, Jakarta, 9-10 September 2022.
“Peran Bonnie dalam penelitian sejarah Indonesia dengan Jepang dimulai saat dia menjadi asisten Prof Aiko dari Keio University. Kami menghargai peran Bonnie dalam menggagas film dokumenter mengenai mantan serdadu Jepang yang berjuang di pihak Indonesia. Film ini berhasil memberikan pengetahuan sejarah kepada masyarakat Indonesia sehingga mereka paham tentang sejarah hubungan kedua bangsa,” ujar Dubes Jepang untuk Indonesia Kenji Kanasugi di kediamannya, kawasan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (7/11/2203).
Merespon itu, Anggota Komisi X DPR RI Rano Karno memberi apresiasi atas penghargaan yang diberikan Jepang kepada Bonnie. Ia menilai, sosok Bonnie Triyana sudah melalang buana soal sejarah sehingga layak mendapatkan penghargaan tersebut.
“Bonnie ini kan sosok anak muda yang inspiratif semoga dapat ditirukan bagi anak muda yang lain. Apalagi selain sebagai sejarawan Bonnie juga sebagai pengajar tamu di Reinwardt Academie, Universitas Seni di Amsterdam,” ucapnya.
Menurut Politisi PDI Perjuangan itu, penghargaan ini juga sangat baik untuk hubungan diplomatik Indonesia-Jepang, sehingga dapat saling bertukar pengetahuan, kebudayaan serta bidang lainnya untuk kemajuan bangsa.
“Tentu ini sangat bagus karena dapat memperat hubungan Indonesia-Jepang, selain itu dapat memotivasi peran-peran masyarakat sipil untuk terus mempelajari kebudayaan, pendidikan serta bidang lainnya masing-masing negara,” ujar Rano Karno.
Sementara itu, Bonnie Triyana usai mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Jepang yang telah memberikan apresiasi atas kerja-kerjanya dalam memproduksi pengetahuan sejarah untuk publik di Indonesia.
“Kami merasa bangga bahwa penghargaan justru datang dari Jepang.Semoga dengan saling memahami sejarah kedua bangsa, hubungan Indonesia dan Jepang akan semakin erat di masa kini dan masa depan,”ujarnya usai menerima penghargaan.
Menurut informasi, selain Bonnie Triyana, tujuh penerima Penghargaan Reiwa ke-5 adalah Chieko Nakano (Ketua Pembina Surya Laras Jepang), Fadilah Hasim (Ketua Yayasan Semarak Pendidikan Indonesia), Fusami Ito (ketua Cross Cultural Artisan Association/CCAA), Kazuyo Suda (Penerjemah), Mariko Surjanto (Pendiri Himawari Kai), Urara Numazawa (Penerjemah), Yasunobu Kuboki (ketua Indonesian Education Promoting Foundation/IEPF).
Turut Hadir dalam acara tersebut Dubes Kerajaan Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns, Pengacara senior Todung Mulya Lubis, Pematung Dolorosa Sinaga, Aktivis perempuan Neng Dara Afiah dan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid.
Diketahui, Penghargaan Reiwa ini sudah berlangsung tahun ke-5. Penghargaan itu diberikan bagi individu yang dinilai memberikan kontribusi bagi penguatan hubungan bilateral Indonesia-Jepang.