BI Banten Optimis Perekonomian Tumbuh 5,5 Persen di Tahun 2022

85
Foto: shuterstok

PANDEGLANG, EKBISBANTEN.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Provinsi Banten optimis, perekonomian Banten pada tahun 2022 akan tumbuh sebesar 5 persen sampai 5,5 persen.

Kepala KPw BI Provinsi Banten Imaduddin Sahabat mengatakan, hal tersebut dipengaruhi oleh permintaan komoditas dari negara mitra dagang yang masih kuat, terutama pada sektor ekspor.

“Tahun 2022 ekonomi Banten akan mampu tumbuh 5 sampai 5,5 persen. Dari segi permintaan, ekspor baja kita mulai menemukan target ekspor, kemudian shifting (pergeseran) negara tujuan dari ekspor kita juga meningkat. Selain itu, ekspansi kapasitas produksi, bantuan sosial juga akan mendorong konsumsi rumah tangga,” kata Imad dalam agenda webinar sosialisasi kinerja APBN 2021 outlook 2022 yang digelar Kementrian Keuangan Perwakilan Provinsi Banten melalui aplikasi zoom, Kamis (17/2).

Baca Juga: Tiga Cara Kendalikan Inflasi di 2022 Menurut BI Banten

Imad melanjutkan, dengan dibukanya moda transportasi bandara Soekarno-Hatta, turut memberikan dampak yang signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi di Banten.

“Ini menarik, ekonomi Banten tumbuh ada dampak karena mulai dibukanya bandara Soeta yang berpengaruh signifikan terhadap ekonomi Banten. Pada triwulan IV 2021 ekonomi Banten tumbuh 5,19 persen ini lebih tinggi sebesar 4,51 persen dibandingkan triwulan sebelumnya,” kata Imad.

Lebih lanjut, Imad juga menyampaikan transaksi ritel masyarakat baik kliring maupun Real Time Gross Settlement (RTGS) tumbuh sebesar 54,8 persen di tahun 2021.

“Peredaran uang pada triwulan III 2021 juga menunjukan kenaikan netflow sebesar Rp4,02 triliun, terutama saat momen natal dan tahun baru,” imbuhnya.

Dari sisi inflasi, BI Banten juga mencatat pada bulan Januari 2022 terjadi inflasi sebesar 0,59 persen (mom) atau meningkat 2,16 persen (yoy).

“Selain asesment terhadap ekonomi daerah kami mendorong penguatan 4K diantaranya, ketersiadan pasokan, keterjankauan harga, kelancaraan distribusi, dan komunikasi efektif. Kita juga menjaga keseimbanham pasar, serta mengakselerasi digitalisasi dengan pengembangan QRIS di pasar-pasar,” tutup Imad. **