“Untu kebutuhan akhir tahun ini stok kita mencukupi. Karena kalau dari proyeksi kita itu hanya butuh Rp2,24 triliun untuk Desember 2021 ini, tapi kami sudah siapkan Rp3,4 triliun untuk kebutuhan jaga-jaga kalau ada penarikan besar-besaran,” kata Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Banten Erry P. Suryanto pada Taklimat Media Laporan Perekomian Provinsi Banten Periode November 2021 sekaligus Persiapan Menyambut Natal dan Tahun Baru 2022 di Hotel Aston Anyer, Selasa (14/12/2021).
Dari dana tunai yang disiapkan sebesar Rp2,24 triliun itu kata Erry, kini penyerapan uang tunai menjelang Nataru di Banten masih di bawah 50 persen.
“Sampai hari ini dari Rp2,24 triliun itu (penyerapannya) baru 36 persen,” katanya.
Lebih lanjut Erry mengatakan, kendati kebutuhan dana tunai dipastkan cukup, Namun Bank Indonesia sudah menyiapkan dana tambahan untuk mengantisipasi terjadinya penarikan besar-besaran oleh masyarakat ataupun perbankan.
“Sebab biasanya kecendrungan perbankan baik untuk kebutuhan tunai ataupun kebutuhan nasabanhanya, maupun kebutuhan pemerintah ataupun korporasi besar cendrung di minggu ketiga akan melakukan penarikan cukup besar,” katanya.
“karena kalau secara keseluruhan memang trend untuk penarikan kebutuhan uang tunai kita itu dari 2018 itu menunjukan memang cukup meningkat yang semula pada 2018 itu masih inflow. Tapi setelah 2019 dan sekarang jadi outflow,” tambah Erry.
Di mana tambah Erry, untuk Januari – Desember 2021 ini uang yang sudah beredar di Banten sebesar Rp12,1 triliun.
“Dan inflow nya baru Rp3,2 triliun. Berarti kita net outflownya Rp8,8 triliun untuk satu tahun,” katanya.
Berdasarkan proyeksi BI Banten, kebutuhan dana tunai sepanjang tahun 2021 sebesar Rp3,8 triliun. Dari jumlah tersebut yang sudah terealisasi sebesar 89 persn.***
]]>
