Berdasarkan informasi yang diterima Ekbisbanten.com, Minggu (14/2), penyampaian informasi akan dilakukan secara daring melalui kanal youtube dan laman resmi BPS Banten pukul 11.00 WIB siang.
Sebelumnya BPS Banten mencatat pada bulan Maret 2020, ada sebanyak 775 ribu penduduk miskin dengan presentase sebesar 5,92 persen. Sedangkan presentasi angka kemiskinan di Indonesia sebesar 9,78 persen.
Kepala BPS Banten Adhi Wiriana mengatakan, dari delapan kabupaten/kota di Banten, tingkat kemiskinan Kabupaten Pandenglang menempati angka paling tinggi mencapai angka 9,92 persen dengan jumlah penduduk miskin sebanyak 120.440 orang.
“Sementara Kota Tangerang Selatan angka kemiskinan tercatat paling rendah sebesar 2,29 persen,” kata Adhi dalam siaran pers youtube BPS Banten, Selasa (15/12).
Berikut ini data tingkat kemiskinan 8 kabupaten/kota di Provinsi Banten bulan Maret 2020:
- Kota Tangerang Selatan 2,29 persen,
- Kota Cilegon 3,69 persen.
- Kabupaten Serang 4,49 persen.
- Kota Tangerang 5,22 persen.
- Kota Serang 6,06 persen.
- Kabupaten Tangerang 6,23 persen.
- Kabupaten Lebak 9,24 persen.
- Kabupaten Pandeglang 9,92 persen.
Sebagai informasi, untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan.
Sementara itu, Menurut pengertian BPS rasio gini adalah metode untuk mengetahui ukuran tingkat ketimpangan pengeluaran sebagai proksi (sumber) pendapatan penduduk. (Raden)
]]>