Waspadai Nyeri Perut Kanan Bawah, Bisa Jadi Tanda Usus Buntu

- Kamis, 3 Juli 2025

| 09:22 WIB

Ilustrasi

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Tidak sedikit orang yang mengabaikan rasa nyeri di perut bagian kanan bawah dan mengira bahwa itu hanyalah gangguan pencernaan biasa.

Gejala tersebut bisa menjadi tanda awal dari kondisi yang lebih serius seperti penyakit usus buntu?

Apendisitis atau radang usus buntu penyebab umum tindakan operasi darurat yang jika tidak ditangani tepat waktu dapat menyebabkan komplikasi serius, seperti infeksi perut atau sepsis.

Penting untuk memahami gejala, proses penanganan, dan langkah pencegahan agar diagnosis dapat dilakukan lebih awal, mengurangi risiko keterlambatan, dan mencegah perkembangan kondisi menjadi keadaan darurat medis.

Apa itu Apendisitis?

Apendisitis atau radang usus buntu adalah peradangan pada apendiks, yaitu organ kecil berbentuk seperti jari yang menempel pada awal usus besar, tepatnya di perut bagian kanan bawah.

Meski belum diketahui pasti fungsinya, usus buntu dianggap sebagai organ vestigial (tidak memiliki fungsi vital pada manusia modern), tapi peradangan pada organ ini bisa menyebabkan nyeri yang parah dan berbahaya jika tidak segera ditangani.

Apendisitis biasanya terjadi karena penyumbatan pada apendiks, yang kemudian menyebabkan infeksi. Penyumbatan ini bisa disebabkan oleh:

* Kotoran atau tinja keras (fekalit) yang menyumbat saluran apendiks

* Infeksi saluran pencernaan

* Pembengkakan kelenjar getah bening di usus
Benda asing yang tertelan

* Tumor

“Penyumbatan pada apendiks menyebabkan bakteri berkembang biak dengan cepat, yang mengakibatkan pembengkakan, penumpukan nanah, dan nyeri. Jika tidak diobati, kondisi ini bisa pecah dan menyebabkan infeksi serius di dalam rongga perut,” jelas dr. Rahmat Hidayat, Sp.B, Dokter Spesialis Bedah di Bethsaida Hospital Serang.

Gejala Apendisitis

Beberapa gejala yang perlu diwaspadai, yaitu:
* Nyeri mendadak di perut kanan bawah
* Mual dan muntah
* Demam ringan
* Kehilangan nafsu makan
* Perut kembung atau susah buang gas

“Gejala apendisitis sangat mudah menyamar layaknya sakit perut biasa. Jadi, kita harus peka terhadap rasa sakit yang datang tiba-tiba,” jelas dr. Rahmat Hidayat, Sp.B.

Komplikasi dari penyakit usus buntu dapat sangat serius dan bahkan mengancam nyawa jika tidak ditangani dengan cepat.

Berikut adalah beberapa komplikasi yang dapat terjadi akibat apendisitis:

* Peritonitis atau peradangan pada peritoneum
* Abses apendiks
* Usus buntu pecah
* Sepsis
* Gangguan pencernaan jangka panjang

Jika apendisitis tidak diobati, risiko komplikasi pun meningkat tinggi. Oleh karena itu, penting untuk segera mencari bantuan medis jika mengalami gejala-gejalanya.

Penanganan Usus Buntu

Penyakit usus buntu ditangani dengan beberapa metode berbeda berdasarkan tingkat keparahannya.

Apendisitis umumnya diatasi dengan operasi pengangkatan usus buntu (apendektomi) baik secara terbuka atau laparoskopi, yang merupakan prosedur aman jika dilakukan tepat waktu.

Jika apendisitis terdeteksi secara dini, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengatasi infeksi sebagai langkah sementara sebelum pembedahan.

Apabila kasus termasuk parah, yakni usus buntu sudah pecah, dokter akan membersihkan rongga perut dan mungkin melakukan drainase abses, sementara pasien perlu menjalani pemeriksaan lanjutan dan menghindari aktivitas fisik berat demi memastikan pemulihan.

Deteksi dini dan penanganan cepat adalah kunci untuk menghindari komplikasi serius akibat penyakit usus buntu.

Maka dari itu, Bethsaida Hospital Serang menyediakan layanan pengobatan sistem digestif yang komprehensif untuk diagnosis dan pengobatan cepat dan akurat.

“Layanan pengobatan dan bedah digestif kami sudah dilengkapi dengan alat endoskopi modern serta tim dokter spesialis yang siap memberikan pelayanan terpadu dari proses diagnosis hingga penanganan lanjutan,” ujar dr. Tirtamulya, Direktur Bethsaida Hospital Serang.

Editor : Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top