TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Kegiatan reses Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi PDI Perjuangan, Muhlis, di Kampung Undrus, Desa Cijantra, Kecamatan Pagedangan, Kabupaten Tangerang, pada Rabu, 22 Oktober 2025 disambut antusias oleh warga.
Dalam pertemuan tersebut, masyarakat menyampaikan sejumlah aspirasi yang dianggap mendesak bagi kebutuhan lingkungan, mulai dari perbaikan infrastruktur, minimnya penerangan jalan umumm (PJU), perbaikan gorong-gorong atau u-ditch hingga fasilitas sosial yang belum memadai.
Salah satunya disampaikan H. Abdul Rojik, Tokoh Masyarakat Kampung Undrus, Desa Cijantra, Kabupaten Tangerang. Ia berharap, kehadiran Dewan Muhlis di lingkungannya dapat memenuhi lima usulan atau aspirasi warganya.
Adapun lima usulan atau aspirasi yang yang diusulkan warga pertama, terkait penyambungan jalan aspal sepanjang 150 meter di lingkungan pemukimannya. Warga menilai jalan tersebut penting untuk menunjang aktivitas harian dan memperlancar akses antarwarga. Terlebih di lingkungannya sudah ada 200 meter jalan yang sudah diaspal.
“Pertama tadi saya menyampaikan keluhan aspirasi dari masyarakat warga di sini memang sudah beberapa tahun lah beberapa periode kampung ini terisolir bagaikan tidak ada pejabat yang peduli lah gitu kan, makanya kami sepakat dengan warga mohon lah yang 5 poin tadi itu ya misalnya pengerasan jalan ataupun pengaspalan jalan, kemudian penerangan jalan umum gitu kan dan saluran air atau u-ditch,” katanya.
Aspirasi kedua lanjut dia terkait warga meminta pemasangan Penerangan Jalan Umum (PJU) di beberapa titik yang masih gelap. Menurut dia, adanya penerangan yang memadai diharapkan bisa meningkatkan keamanan warga pada malam hari.
Ketiga, permintaan karpet sepanjang 20 meter untuk majelis taklim ibu-ibu. Selama ini kata dia, kegiatan pengajian ibu-ibu masih dilakukan di lantai tanpa alas yang layak. Warga berharap bantuan tersebut dapat membuat suasana pengajian lebih nyaman dan khidmat.
Selain itu, warga juga menyoroti kerusakan pada u-ditch atau gorong-gorong yang menghambat fungsi drainase. Mereka berharap ada perbaikan agar aliran air lancar dan tidak menyebabkan genangan saat hujan.
Terakhir, masyarakat mengajukan permintaan 50 unit bangku kematian untuk keperluan sosial di lingkungan. Bangku tersebut biasa digunakan saat ada kegiatan duka atau hajatan warga.
“Itu semua bukan keinginan saya, tapi semua adalah keinginan masyarakat. Saya cuman menyampaikan saja apa yang dikeluhkan, apa yang diinginkan oleh warga setempat. Mungkin hanya itu. Mudah-mudahan apa yang kami sampaikan tadi bisa disalurkan oleh para pemimpin yang hadir ke tempat ini. Mungkin hanya itu mudah-mudahan ada manfaatnya dari Pak dewan Muhlis bisa menampung aspirasi sekaligus membuktikan kepada warga masyarakat di sini mungkin itu aja dari atas nama warga masyarakat terima kasih,” harapnya.
Menanggapi aspirasi tersebut, Dewan Muhlis menyampaikan apresiasi atas partisipasi aktif masyarakat dalam menyuarakan kebutuhan lingkungannya. Menurutnya, kegiatan reses menjadi momentum penting bagi wakil rakyat untuk mendengarkan langsung keluhan dan harapan warga. Ia berjanji akan menampung seluruh usulan dan aspirasi yang disampaikan kepada dirinya.
“Pada prinsipnya reses kan dalam rangka mendengar aspirasi dari bawah yang mana itu harus kita perjuangkan. Tapi lagi-lagi kan kita juga harus melihat terkait kewenangan, jadi jangan sampai niat kita baik tapi dalam prosesnya tidak baik. tapi yang jelas apapun itu sudah menjadi kewajiban saya sebagai anggota DPRD yang tentunya mempunyai fungsi legislasi, budgeting dan controlling tadi untuk menyampaikan dan memperjuangkan aspirasi tadi Insya Allah di 2025, satu atau dua dari 5 aspirasi tadi bisa kita wujudkan,” pungkasnya.***





