Dengan begitu, sisa kuota pemesanan SR013 masih Rp1,28 triliun hingga pemesanan ditutup pada 23 September lusa pukul 10.00 WIB. Jika penjualan SR013 terus laris hingga penutupan, maka berpeluang mengejar capaian penjualan ORI017 yang senilai Rp18,33 triliun. ORI017 hingga saat ini masih memegang rekor penjualan tertinggi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel yang dijual secara online.
Hingga senin siang (21/9), rata-rata penjualan SR013 mencapai Rp668,72 miliar per hari atau melesat lebih dua kali lipat dibandingkan pekan pertama masa penawaran yang saat itu masih sekitar Rp250 miliar per hari. Meroketnya penjualan SR013 mulai terlihat saat memasuki pekan terakhir masa penawaran, sejak instrumen investasi yang sesuai prinsip syariat Islam dan dijamin negara ini ditawarkan pada 28 Agustus lalu. Nilai penjualan SR013 juga sudah jauh melampaui SR012 yang terjual Rp12,14 triliun.
Sejatinya Kementerian Keuangan menetapkan target awal penjualan Sukuk Ritel SR013 hanya senilai Rp5 triliun. Dengan begitu realisasi penjualan SR013 hingga Senin siang hari ini telah merealisasi lebih tiga kali lipat dari target awalnya.
Direktur Pembiayaan Syariah Kemenkeu Dwi Irianti Hadiningdyah menjelaskan target penjualan Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) seri SR013 ini merupakan hasil diskusi dengan 31 mitra distribusi.
“Kalau kita lihat animonya, kelihatannya jauh lebih besar,” ujar Dwi dalam acara Virtual Launching SR013 bertemakan Cintai Negeri dengan Investasi, Jumat, 28 Agustus 2020.
SR013 memiliki tenor 3 tahun dan menawarkan tingkat imbal hasil tetap 6,05 persen per tahun. Tujuan utama penerbitan Sukuk Ritel adalah untuk membiayai APBN dan membiayai pembangunan proyek infrastruktur di Indonesia.
Sukuk Ritel dikelola berdasarkan prinsip syariah, tidak mengandung unsur maysir (judi) gharar (ketidakjelasan) dan riba (usury), serta telah dinyatakan sesuai syariah oleh Dewan Syariah Nasional – Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI).
Penerbitan Sukuk Ritel menggunakan struktur akad ijarah – asset to be Leased. Dana hasil penerbitan akan digunakan untuk kegiatan investasi berupa pembelian hak manfaat barang milik negara untuk disewakan kepada pemerintah serta pengadaan proyek untuk disewakan kepada pemerintah. Imbalan berasal dari keuntungan hasil kegiatan investasi tersebut.
Sukuk Ritel diterbitkan oleh pemerintah sebagai bentuk penyertaan terhadap aset negara. Masyarakat bisa membeli SR013 dengan modal mulai dari Rp1 juta, kelipatan Rp1 juta hingga Rp3 miliar per orang selama masa penawaran.
Adapun bentuk dan karakteristik Sukuk Negara ialah tanpa warkat dan dapat diperdagangkan (tradable). Tanggal penetapan penjualan SR013 yaitu 28 September 2020 dan tanggal setelmen 30 September 2020. SR013 memiliki tenor 3 tahun dengan tanggal jatuh tempo pada 10 September 2023.
Tanggal pembayaran kupon pertama kali pada 10 November 2020 dan tanggal pembayaran imbalan/kupon berikutnya pada tanggal 10 setiap bulannya. Minimum holding period yaitu selama 2 (dua) kali pembayaran kupon (dapat diperdagangkan mulai tanggal 11 Desember 2020). (*/Raden)
]]>







