SMAN 15 Kota Tangerang Kerap Kebanjiran, Dua Opsi Penanganan Disiapkan Pemprov Banten

- Jumat, 3 Oktober 2025

| 06:44 WIB

Andra Soni
(FOTO: BIRO ADPIM).

TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Pemerintah Provinsi Banten menyiapkan dua opsi penanganan bagi SMAN 15 Kota Tangerang yang kerap terdampak banjir.

Sekolah tersebut berpeluang direhabilitasi atau direlokasi jika kondisi bangunan tidak memungkinkan diperbaiki.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan, peninjauan dilakukan untuk memastikan langkah konkret yang bisa mengurangi risiko kerusakan bangunan maupun terganggunya proses belajar mengajar.

“Langkah utama adalah mengurangi risiko yang tidak diinginkan, khususnya jika berdampak bagi siswa maupun bangunan sekolah. Salah satunya risiko kegagalan konstruksi,” katanya, Kamis (2/10/2025).

Menurut Andra, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Banten akan berkoordinasi dengan sejumlah pihak untuk menentukan langkah terbaik.

“Kalau memungkinkan, sekolah akan direhabilitasi. Namun jika secara teknis tidak memungkinkan, ada opsi relokasi tetap di Kecamatan Periuk, tidak jauh dari lokasi sekarang,” ujarnya.

Andra juga mengapresiasi kolaborasi Pemerintah Kota Tangerang dalam penanganan masalah pendidikan. “Kehadiran Wali Kota Tangerang menunjukkan kolaborasi kuat antara provinsi dan kota dalam menangani pelayanan masyarakat,” tuturnya.

Kepala SMAN 15 Kota Tangerang, Niniek Nurcahya, menyampaikan bahwa banjir sudah menjadi masalah lama di sekolah tersebut. Bahkan, lima tahun lalu sekolah sempat meliburkan siswa akibat genangan yang tinggi.

“Kalau banjir memang dari dulu. Lima tahun lalu sempat sampai meliburkan siswa,” kata Niniek.

Ia menjelaskan, genangan air biasanya muncul di halaman sekolah saat hujan deras. Meski begitu, kegiatan belajar tetap berjalan. “Genangan hanya di halaman, jadi proses belajar mengajar tetap kita lanjutkan,” tambahnya.

Menurut Niniek, ketinggian air pernah mencapai 40 sentimeter, sehingga sering menyulitkan siswa menuju sekolah hingga ke ruang kelas. “Kesulitan utama justru di perjalanan. Anak-anak sering terhambat banjir saat menuju sekolah,” ucapnya.

Meski begitu, pihak sekolah tetap memberi kelonggaran. “Kalau musim banjir, anak-anak tetap semangat datang meski dengan susah payah. Kami tetap terima kehadiran mereka,” tukasnya.*

Editor: Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top