JAKARTA, EKBISBANTEN.COM – Ketua Umum Asosiasi Ekosistem Pariwisata Penyelenggara Travel Umrah Haji Republik Indonesia (ASTAGATRA RI), Rizky Sembada menyatakan bahwa kehadiran asosiasi tersebut merupakan langkah strategis untuk memperkuat kemandirian ekonomi umat di Indonesia.
Hal itu disampaikan Rizky dalam acara Deklarasi dan Pembentukan Pengurus DPP ASTAGATRA RI yang digelar di Al Jazeera Cikini, Jakarta, Selasa (4/11/2025). Ia menegaskan bahwa ASTAGATRA RI tidak hanya berfungsi sebagai wadah organisasi, melainkan sebagai gerakan ekonomi yang menyatukan potensi syariah dalam satu ekosistem terintegrasi.
“ASTAGATRA RI bukan sekadar asosiasi. Ini adalah gerakan kebangkitan ekonomi umat yang diharapkan mampu menjadi poros kekuatan baru bagi bangsa,” ujar Rizky di hadapan pengurus, pelaku industri, dan tokoh lintas sektor yang hadir.
Bangun Ekosistem Syariah Terpadu
Menurut Rizky, industri haji, umrah, dan pariwisata syariah di Indonesia selama ini masih berjalan secara sektoral tanpa wadah koordinasi yang solid. Akibatnya, potensi besar yang dimiliki umat belum dapat dimaksimalkan secara optimal.
Lewat ASTAGATRA RI, Rizky berharap tercipta sinergi yang nyata antara regulator, pelaku usaha, dan masyarakat. Tujuannya, kata dia, bukan sekadar melayani pasar, tetapi memberdayakan umat melalui sistem ekonomi yang adil, efisien, dan berkelanjutan.
“Yang lain mungkin fokus pada penyelenggaraan, kami hadir untuk membangun ekosistem. ASTAGATRA RI ingin memperkuat fondasi yang sudah ada dengan semangat kolaborasi,” katanya.
Dari Indonesia untuk Dunia
Rizky menambahkan, ASTAGATRA RI akan menjadi penggerak ekosistem halal dari hulu ke hilir. Ruang lingkupnya mencakup pelayanan jamaah, logistik, transportasi, produk halal, hingga pariwisata religius.
“Kami ingin dunia melihat Indonesia bukan hanya sebagai negara pengirim jamaah terbesar, tetapi juga sebagai pusat manajemen dan ekosistem halal terbaik. Indonesia harus menjadi contoh bagi dunia Islam,” tutur Rizky.
Untuk mewujudkan visi tersebut, ASTAGATRA RI telah menyiapkan peta jalan strategis yang melibatkan kolaborasi dengan enam kementerian, antara lain Kementerian Haji, Kementerian Pariwisata, Kementerian Perhubungan, Kementerian Pangan, Kementerian UMKM, dan Kementerian Perdagangan.
Pendekatan lintas kementerian ini, menurut Rizky, menjadi bentuk keseriusan asosiasi dalam membangun sistem nasional yang efisien, terintegrasi, dan berorientasi jangka panjang.
Tokoh Nasional Bergabung
Sejumlah tokoh nasional turut bergabung dalam struktur pengurus ASTAGATRA RI. Di antaranya, Maria Goretti Limi, CEO TVOne, yang menjabat sebagai Ketua Bidang Humas dan Publikasi; H. Sugiri dari PT Halalan Thoyiban Indonesia (Wong Solo Group) sebagai Ketua Bidang Pangan; serta Hj. N. Rusmiati, Ketua Umum ASITA, yang kini menjabat Ketua Dewan Pakar Pariwisata.
Jajaran lainnya meliputi Sekjen Risti Yuni Lestari, Ketua Dewan Masrurah Ramidjal, Ketua Harian Bapak Adam, Bendahara Umum Hirza, dan Ketua Dewan Pakar Taufan Mualamin, sertaMohamad Anwar.
Rizky menilai, kehadiran para tokoh lintas sektor dan profesi ini menegaskan komitmen ASTAGATRA RI untuk membangun industri berbasis syariah dengan tata kelola modern dan profesional.
Menuju Indonesia Emas 2045
Menutup sambutannya, Rizky menegaskan bahwa ASTAGATRA RI merupakan bagian dari cita besar menuju Indonesia Emas 2045. Ia menilai, kekuatan ekonomi umat harus menjadi pilar penting dalam mewujudkan kemandirian bangsa.
“Kami tidak sedang membangun organisasi jangka pendek, tetapi fondasi masa depan umat dan bangsa. ASTAGATRA RI akan menjadi ruang kolaborasi bagi pengusaha, regulator, dan masyarakat untuk bergerak menuju kesejahteraan dan keberkahan,” pungkas Rizky.***







