SERANG, EKBISBANTEN.COM – Anggota Komisi ll DPRD Kabupaten Serang melaksanakan inspeksi mendadak (Sidak) proyek pembangunan gedung perpustakaan di Desa Sindangsari, Kecamatan Pabuaran, pada Rabu (5/11/2025).
Dalam sidak tersebut DPRD menemukan progres pengerjaan bangunan belum mencapai 50 persen, sedangkan waktu sudah semangkin dekat.
Mengingat batas waktu pengerjaan, proyek ini memiliki target waktu 150 hari kerja yang berakhir pada 24 Desember 2025.
Proyek yang bersumber dari Dana Alokasi Khusus (DAK) pemerintah pusat senilai 9,5 miliar ini harus rampung sesuai jadwal agar tidak mengganggu alokasi anggaran di tahun berikutnya.
“Kami ingin memastikan proyek ini selesai. Kalau tidak, tahun depan pengajuan DAK bisa ditolak,” ujar Ketua Komisi ll DPRD Kabupaten Serang, Yadi Mulyadi usai meninjau lokasi proyek.
Menurut Politisi Partai Gerindra, pihaknya telah melakukan pengecekan bersama Dinas Pekerjaan Umum dan pengawas lapangan.
Tak Hanya itu, Komisi IV DPRD Kabupaten Serang juga menemukan pelanggaran serius di lapangan, termasuk pekerja yang tidak mengenakan Alat Pelindung Diri (APD) lengkap dan dugaan adanya pekerja di bawah umur.
“Sudah kami himbau agar pekerja menggunakan APD lengkap. Kalau ada yang di bawah umur, itu tidak boleh. Kami minta kontraktor menegur dan tidak memperkerjakan anak-anak,” ujar Yadi Mulyadi.
Sementara itu, Anggota Komisi ll DPRD Kabupaten Serang, Azwar Anas menambahakan bahwa proyek dengan progres sekitar 46-50% ini berpotensi dikenai denda penalti, sehingga aspek keselamatan kerja dan kepatuhan ketenagakerjaan harus diperhatikan.
Untuk mengejar ketertinggalan waktu, Komisi IV mendesak kontraktor dan pengawas proyek dari Dinas PU agar segera menambah jumlah tenaga kerja dan menerapkan sistem kerja tiga shift.
“Sisa waktu sedikit, jadi harus akurat dan efektif. Kami merekomendasikan agar pelaksanaan pekerjaan dilakukan siang dan malam dengan sistem tiga shift,” tambah Anas.
Menggapai hasil sidak tersebut, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) pembangunan gedung perpustakaan, IIm Rohimudin, menyatakan optimistis bisa menyelesaikan proyek dengan sistem kerja tiga shift.
“Kami berjanji akan menambah tenaga kerja dan membagi waktu kerja menjadi tiga shift. Dengan cara itu, kami harap proyek bisa tuntas dengan waktu yang terseisa,” tutup IIm.







