SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ketua Dewan Pembina Yayasan Universitas Bina Bangsa (UNIBA), Prof. Furtasan Ali Yusuf, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan sumber daya manusia melalui pengabdian langsung kepada masyarakat.
Hal ini terlihat dalam keikutsertaannya sebagai narasumber dalam seminar pendidikan yang digelar Kelompok KKM 72 UNIBA di Desa Damping, Kecamatan Pamarayan, Kabupaten Serang, pada Minggu (27/7).
Mengusung tema “Pentingnya Kesadaran Pendidikan bagi Orang Tua dan Siswa dalam Menyongsong Indonesia Emas 2045”, seminar ini dihadiri puluhan peserta dari kalangan orang tua, siswa, tokoh masyarakat, dan perangkat desa.
Dalam pemaparannya, Prof. Furtasan menegaskan bahwa pembangunan bangsa tidak cukup hanya bertumpu pada kemajuan teknologi dan ekonomi, tetapi harus dimulai dari pembentukan karakter dan kesadaran belajar sejak dini.
“Orang tua adalah guru pertama. Ketika kesadaran akan pentingnya pendidikan tumbuh di rumah, maka sekolah hanya melanjutkan proses itu,” ujarnya.
Menurutnya, Indonesia Emas 2045 bukan sekadar visi, tetapi cita-cita besar yang harus disiapkan sejak hari ini, terutama dengan menanamkan semangat belajar, etika, dan tanggung jawab pada generasi muda.
Prof. Furtasan juga mengapresiasi langkah mahasiswa KKM yang telah menghadirkan ruang dialog dan refleksi bersama masyarakat desa mengenai pentingnya peran keluarga dalam pendidikan anak.
“Pengabdian itu bukan soal pangkat atau jabatan, tapi tentang seberapa jauh kita mau hadir dan peduli terhadap masa depan anak-anak bangsa,” tambahnya.
Keterlibatan aktif Prof. Furtasan dalam kegiatan-kegiatan sosial dan pendidikan telah menjadi teladan bagi sivitas akademika UNIBA.
Sebagai akademisi sekaligus tokoh pendidikan, ia terus mendorong pendekatan humanis dan kolaboratif antara kampus dan masyarakat.
Sementara itu, Ketua Yayasan UNIBA Sakti Andayani menilai partisipasi Prof. Furtasan dalam kegiatan ini mencerminkan nilai-nilai pengabdian yang menjadi inti dari dunia pendidikan.
“Beliau adalah sosok yang konsisten hadir di tengah masyarakat, menyampaikan gagasan dan solusi bagi kemajuan bersama,” ujar Sakti.
Dengan kehadiran figur seperti Prof. Furtasan, KKM 72 berharap dapat menginspirasi lebih banyak pihak untuk berkontribusi aktif dalam pembangunan pendidikan di tingkat desa, sebagai bagian dari langkah strategis menyongsong Indonesia Emas 2045.*