TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Dalam upaya memperkuat hubungan antara wakil rakyat dan masyarakat, Anggota DPRD Provinsi Banten dari Fraksi Partai Demokrat, Pinan, menggelar Reses Masa Persidangan I Tahun Sidang 2025–2026 di Aula Desa Sangiang, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, Rabu (22/10/2025).
Kegiatan ini menjadi momentum penting bagi masyarakat untuk menyampaikan aspirasi secara langsung. Sekitar 200 warga hadir memenuhi aula desa, mulai dari tokoh masyarakat, pemuda, hingga para pelaku usaha kecil. Antusiasme warga menunjukkan besarnya harapan agar suara mereka dapat tersampaikan melalui wakil rakyat di DPRD Provinsi Banten.
Kepala Desa Sangiang, Komarullah, menyampaikan apresiasi atas kehadiran Pinan yang dinilainya telah membuka ruang dialog yang konstruktif antara masyarakat dan pemerintah daerah. Ia menilai kegiatan reses seperti ini sangat penting agar anggota dewan dapat memahami secara langsung kondisi dan kebutuhan masyarakat di lapangan.
Menurutnya, aspirasi warga banyak berfokus pada perbaikan infrastruktur jalan, saluran air, serta bantuan program Rumah Tidak Layak Huni (RTLH). Ia berharap Pinan dapat memperjuangkan aspirasi tersebut agar manfaat pembangunan dapat dirasakan secara merata.
Sementara itu, Pinan mengungkapkan rasa syukur karena kegiatan reses berjalan lancar dan disambut antusias oleh masyarakat. Ia menjelaskan, reses di Desa Sangiang merupakan titik awal dari delapan desa yang menjadi lokasi pelaksanaan serap aspirasi di wilayah Kabupaten Tangerang.
Seluruh usulan masyarakat akan direkap dan dimasukkan ke dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) untuk disampaikan kepada Pemerintah Provinsi Banten agar dapat ditindaklanjuti.
“Alhamdulillah kegiatan hari ini berjalan dengan baik. Antusiasme masyarakat luar biasa. Umumnya mereka menyampaikan aspirasi tentang infrastruktur, jalan, saluran air, hingga betonisasi. Tugas kami di DPRD adalah menyerap, mencatat, dan menyampaikan aspirasi masyarakat. Mudah-mudahan hasil dari reses ini bisa terakomodasi dengan baik,” ujarnya.
Ia juga menuturkan bahwa tantangan terbesar dalam menyerap aspirasi masyarakat adalah ketika usulan yang disampaikan belum dapat terealisasi akibat keterbatasan anggaran. Namun, ia tetap berupaya mencarikan solusi agar kebutuhan masyarakat bisa terjawab.
“Kalau usulannya kecil dan bisa saya bantu langsung, insyaallah saya upayakan secara pribadi. Karena bagi saya, kehadiran dewan harus bisa dirasakan manfaatnya,” tambahnya.
Pinan menegaskan pentingnya menjaga komunikasi antara masyarakat dan DPRD. Menurutnya, aspirasi dari masyarakat menjadi landasan utama dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. “Aspirasi muncul dari masyarakat. Jadi komunikasi harus dijaga. Kalau kita tidak mendengar aspirasi warga, lalu apa yang akan kita perjuangkan?” tegasnya.
Kegiatan reses di Desa Sangiang menjadi bukti nyata komitmen Pinan dalam memperjuangkan kepentingan rakyat di daerah pemilihannya. Melalui kegiatan ini, ia tidak hanya hadir sebagai legislator, tetapi juga sebagai jembatan penghubung antara pemerintah dan masyarakat.***