KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Pemilihan Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) masa jabatan 2023-2027 akan digelar tahun ini.
Sejumlah Pimpinan Organisasi Kemahasiswaan (Ormawa) Untirta memberi tanggapan akan pergantian Rektor tersebut.
Ferdinan Algifari Putra sebagai Presiden Mahasiswa Untirta mengatakan, dirinya tak mempermasalahkan siapapun yang terpilih nanti asalkan janji pada masa kampanye harus ditepati.
“Gak sekedar janji, visi misi harus ditepati,” ungkapnya pada EkbisBanten.com saat dihubungi via telepon, Senin (13/2/2023) siang.
Mahasiswa Pendidikan Vokasional Teknik Elektro itu pun mengaku tak menjagokan salah satu dari bakal calon yang bermunculan pada pemilihan Rektor nanti.
“Untuk menjagokan, saya netral,” ungkapnya.
Lebih jauh, Algifari berharap kepada siapapun Rektor yang terpilih nanti agar lebih bisa mendengar aspirasi dan bisa mendukung mahasiswa baik secara akademik maupun organisasi yang ada serta lebih peduli akan kemajuan masyarakat sekitar atau di Banten itu sendiri.
Sementara itu, Ketua Untirta Movement Community (UMC), Apri lebih menyoroti absennya mahasiswa pada pemilihan Rektor kali ini.
“Keterlibatan mahasiswa kurang, kita cuma tau jadinya doang, tidak terbuka,” terangnya.
“Kita kaya beli kucing dalam karung,” sambungnya saat menganalogikan pemilihan rektor kali ini.
Mahasiswa Hukum itu mengungkapkan, masih banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh Rektor Untirta yang terpilih nanti.
“Untuk yang terpilih nanti, agar lebih diperhatikan sarana dan prasarana, sekarang benar-benar kurang. Misalnya kampus baru Sindangsari, bus antar jemput mahasiswa gak on time, belum lagi parkiran,” ujarnya.
Ia menyebut sarana dan prasarana di Kampus Untirta saat ini belum layak untuk mahasiswa.
“Katanya Green Campus tanpa ada kendaraan kampus masuk, tapi Civitas Akademika bisa masuk selain mahasiswa, kampus yang panas, ga ada itu halte kaya Pakupatan untuk berteduh,” jelasnya.
Selanjutnya, Apri menuturkan dalam hal birokrasi advokasi juga belum terlaksana dengan baik.
“Kemarin itu tuntutan UKT alurnya bikin bingung, walhasil ada 9 mahasiswa baru tidak masuk gara-gara telat bayar,” tuturnya.
Kepada calon rektor terpilih nanti, Apri berharap agar memperhatikan hal-hal yang dijabarkannya. “Harapannya memperhatikan itu,” pungkasnya.***






