SERANG, EKBISBANTEN.COM – Seorang pemuda di Kota Serang bernama Fahrul Abidilah (29) meninggal dunia usai dikeroyok oleh sekelompok orang yang diduga oknum TNI.
Informasi dihimpun, korban diduga menerima tindakan penganiayaan dan pengeroyokan pada Senin (14/4/2025) malam. Akibat kejadian tersebut korban mengalami luka serius di bagian kepala.
Korban sempat dilarikan ke RS Sari Asih Serang tetapi kemudian dirujuk ke RSUD Banten karena kondisinya yang parah hingga kemudian dinyatakan meninggal dunia pada Jumat (18/4/2025) pagi.
“Hari ini Faung (red: sapaan akrab korban) sudah dibawa ke rumah duka, rumah neneknya di Sajira untuk dimakamkan,” ujar salah satu kerabat korban kepada Ekbisbanten.com.
Kerabat korban lantas menuturkan kronologi terjadinya pengeroyokan saat malam kejadian di mana saat itu korban bersama rekan-rekannya tengah berada di sekitar Kantor BJB Serang.
Saat itu, datang kendaraan rekan korban yang menggunakan Honda Jazz. Dari belakang kendaraan Honda Jazz terlihat kendaraan lain Toyota Agya mengikuti dari belakang.
Saat pengendara Honda Jazz turun langsung diikuti oleh penumpang Agya kurang lebih empat orang. Dari situlah terjadi keributan.
“Korban bersama rekan-rekannya ini karena melihat itu langsung refleks berdiri dan berusaha melerai keributan,” ungkapnya.
Di saat perkelahian terjadi, datang teman pelaku menggunakan motor yang diduga kendaraan dinas TNI. Pada saat yang sama, penumpang yang diduga oknum TNI tersebut langsung menyerang korban dengan membabi buta.
Beberapa rekan korban yang juga ada di sana berusaha menghentikan penyerangan. Tetapi mereka mendapat ancaman senjata api (senpi).
“Setelah peristiwa itu korban langsung dilarikan ke RS Sari Asih untuk mendapatkan pertolongan pertama. Namun karena kondisinya parah dan keluarga tidak sanggup membayar Rp100 juta untuk operasi, Fahrul dialihkan ke RSUD Banten,” jelasnya.
Diketahui, peristiwa ini pun telah dilaporkan oleh pihak keluarga kepada Detasemen Polisi Militer (Denpom) III/4 Serang pada 17 April 2025.
Dalam laporan dengan nomor TBLP/IV/2025 tersebut terlapor berpangkat Pratu berinisial MI dan berdinas di Korem 064/MY.
Hingga berita ini diturunkan, wartawan masih berupaya menghubungi pihak terkait.***
