KOTA SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ratusan pemuda lintas iman berkumpul di Alun-alun Barat Kota Serang, Selasa (2/9/2025).
Mereka hadir bukan untuk berdemonstrasi, melainkan menggelar doa bersama demi keselamatan bangsa di tengah memanasnya situasi politik dan meningkatnya ketegangan sosial.
Kegiatan bertajuk “Doa Bersama Lintas Iman untuk Bangsa” berlangsung khidmat. Pemuda dari berbagai organisasi keagamaan dan komunitas kebudayaan datang membawa semangat menjaga persatuan dan menolak perpecahan.
Hadir di antaranya GUSDURian Serang Raya, GP Ansor Kota Serang, GAMKI Banten, Pemuda Tridharma Indonesia PD Serang, Pemuda Muhammadiyah Kota Serang, Dharma Taruna Banten, Pemuda Katolik Banten, Naposobulung Pemuda HKBP Serang, FOKAPELA Banten, Umah Budaya Kaujon, hingga komunitas kepercayaan lokal.
Acara dimulai pukul 16.00 WIB dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya. Puisi kebangsaan berjudul Hikayat Pohon dan Mencari Semar turut dibacakan seniman lokal.
Suasana semakin khidmat saat doa lintas agama dipimpin Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kota Serang, KH Matin Syarkowi.
Sebagai simbol harapan, digelar prosesi ruwatan bumi dan tabur bunga di alun-alun. Koordinator lapangan sekaligus Ketua GP Ansor Kota Serang, Muhammad Rijal, menyampaikan lima seruan damai.
Pertama, doa bagi korban aksi demonstrasi. Kedua, imbauan agar pemerintah tidak mengeluarkan pernyataan yang memperkeruh suasana.
Ketiga, ajakan masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terprovokasi. Keempat, seruan menjaga sesama warga sebagai wujud cinta tanah air.
Kelima, permintaan agar TNI-Polri mengedepankan pendekatan humanis dalam pengamanan unjuk rasa. “Kami ingin negara ini damai, bukan diseret ke jurang konflik,” ujar Rijal.
Dari umat Buddha, Ketua Pemuda Tridharma Indonesia PD Serang, Maya Sari Putri, menekankan pentingnya welas asih. “Melalui doa bersama ini, mari kita tumbuhkan semangat saling menghargai perbedaan,” katanya.
Penggerak GUSDURian Serang, Sahril Anwar, menegaskan keberagaman adalah kekuatan. Ia menyampaikan keprihatinan atas aksi represif aparat dan maraknya korupsi. “Ini bukan soal politik, ini soal keadilan sosial,” tegasnya.
Kabid Aksi dan Pelayanan GAMKI Banten, Mordenit Banyuurip, mengingatkan pejabat publik berhati-hati dalam mengeluarkan pernyataan. “Jangan sampai ucapan elit justru menyulut kemarahan rakyat,” ujarnya.
Sekretaris Pemuda Muhammadiyah Kota Serang, Ifan Jami, mengajak masyarakat menjaga lingkungan dari provokator. “Bila dibutuhkan, warga siap bersama TNI-Polri menjaga fasilitas umum dan aset negara,” katanya.
Korwil Pemuda Katolik Banten, Frandy Seda, menekankan pentingnya dialog. “Kepada TNI dan Polri agar menyuarakan kesejukan kepada masyarakat dan menumbuhkan dialog,” ucapnya.
Ketua Naposobulung Pemuda HKBP Serang, Salomo Simanungkalit, menegaskan penyampaian aspirasi rakyat harus tetap damai. “Jangan biarkan kelompok yang ingin memecah belah bangsa ini mengambil panggung,” katanya.
Ritual doa macapat khas Kepercayaan Nusantara turut mewarnai acara. Menurut Putri Wartawati, ruwatan bukan sekadar tradisi, melainkan ajakan merawat bangsa dengan cinta, bukan amarah. “Kita bersihkan energi negatif, bukan hanya dari bumi, tapi juga dari hati kita,” ujarnya.
Di tengah meningkatnya aksi demonstrasi yang berujung rusuh di sejumlah daerah, kegiatan ini menjadi oase. Para pemuda Serang memilih jalan doa, budaya, dan persatuan sebagai bentuk kontribusi nyata menjaga keutuhan bangsa.*