SERANG, EKBISBANTEN.COM – Mahasiswa Universitas Bina Bangsa (UNIBA) yang tergabung dalam kelompok Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) Kelompok 86 menjalankan program peningkatan keselamatan lalu lintas di Desa Cemplang, Kecamatan Jawilan, Kabupaten Serang.
Melalui kegiatan yang digelar pada Minggu (27/7/2025), mereka memasang sejumlah marka jalan dan papan penunjuk kediaman Ketua RT dan RW di wilayah desa.
Kegiatan ini dilakukan sebagai respons terhadap tingginya angka kecelakaan di beberapa titik rawan, seperti tikungan tajam dengan visibilitas terbatas.
Marka jalan berupa kaca cembung dengan diameter 100 cm dan 60 cm dipasang di titik-titik strategis untuk membantu pengendara.
Sementara itu, papan penunjuk rumah Ketua RT dan RW dipasang untuk memudahkan masyarakat dan tamu dalam menemukan alamat tujuan.
Koordinator Program KKM Kelompok 86, Herly Adam, mengatakan program ini berangkat dari hasil observasi langsung di lapangan.
“Sebagai mahasiswa teknik, kami ingin memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat. Pemasangan marka jalan dan papan penunjuk ini adalah bentuk pengabdian yang aplikatif,” ujar Herly.
Sebelum pelaksanaan, mahasiswa melakukan survei dan pemetaan titik-titik rawan bersama Ketua RT dan RW setempat.
Setelah lokasi ditentukan, mereka bersama warga melaksanakan gotong royong, mulai dari pengecatan jalan hingga penggalian tanah untuk pemasangan tiang kaca cembung. Cat thermoplastic yang digunakan dipilih karena ketahanannya terhadap cuaca ekstrem.
Ketua KKM Kelompok 86, Fadhil Gibran Afgani, mengungkapkan bahwa keberhasilan program ini tak lepas dari dukungan semua pihak.
“Kerja sama antara mahasiswa, warga, dan perangkat desa sangat solid. Kegiatan bisa berjalan lancar berkat semangat gotong royong,” ucapnya.
Apresiasi juga datang dari warga. Ketua RW 1 Desa Cemplang, Bapak Sadam, menyampaikan bahwa inisiatif ini sangat bermanfaat.
“Tikungan di ujung desa selama ini memang berbahaya. Sekarang dengan adanya marka, pengendara jadi lebih waspada. Papan penunjuk RT dan RW juga sangat membantu pelayanan administrasi,” kata Sadam.
Program ini diharapkan dapat memperkuat keselamatan lalu lintas serta memperbaiki tata kelola wilayah.
Selain itu, kolaborasi mahasiswa dan warga dinilai mampu mendorong perubahan positif di desa, sekaligus menjadi inspirasi bagi kelompok KKM lain untuk berkontribusi langsung pada pembangunan masyarakat.*