Jeritan Alumni Bongkar Borok SMAN 4 Kota Serang

- Senin, 7 Juli 2025

| 19:25 WIB

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Sejumlah alumni akhirnya angkat bicara soal dugaan berbagai praktik menyimpang yang terjadi di SMA Negeri 4 Kota Serang, Provinsi Banten.

Mereka membongkar deretan “borok lama” yang selama ini disebut-sebut hanya dibisiki dari mulut ke mulut: mulai dari dugaan pelecehan seksual oleh oknum guru, pungutan liar berkedok program, hingga tekanan terhadap siswa dan organisasi OSIS.

“Saya dulu sempat tahu soal guru laki-laki yang melecehkan siswa laki-laki. Sekarang katanya korban perempuan. Tapi anehnya, tidak pernah ada tindakan tegas dari sekolah,” ujar seorang alumni yang enggan disebutkan namanya, Senin (7/7/2025).

Ia menyebut, meski oknum guru tersebut kini sudah tidak lagi mengajar, kasus serupa terus berulang. “Pihak sekolah seakan lebih sibuk menutupi daripada melindungi korban,” lanjutnya.

Tak hanya kasus dugaan pelecehan, alumni tersebut juga menyoroti adanya program One Day One Thousand (ODOT), yang mewajibkan siswa membayar iuran harian sebesar Rp1.000. Bahkan ada wali kelas yang meminta hingga Rp2.000 per hari.

“Katanya dana itu 60 persen buat pembangunan masjid, 40 persen untuk pembinaan ekstrakurikuler. Tapi kenyataannya, ekskul mati suri. Pembina yang guru honorer pun gak pernah dapat dana,” bebernya.

Ia menyebut, siswa yang ingin ikut lomba ekskul justru harus berjualan sendiri atau meminta sumbangan antar anggota.

Skema pungutan lainnya juga muncul dalam bentuk pembelian Lembar Kerja Siswa (LKS) dan iuran buku perpustakaan.

“Kami pernah diwajibkan bayar buku perpustakaan. Banyak keluhan dari murid, tapi kami gak bisa bersuara. OSIS pun ditekan,” tegasnya.

Soal dugaan sikap intoleran dari pihak sekolah, alumni memilih tak banyak berkomentar.

Namun akun @savesmanfourkotser sempat mengungkap bahwa OSIS dilarang mengunggah ucapan perayaan kenaikan Isa Al-Masih.

Pantauan Ekbisbanten.com akun resmi Instagram sekolah @sman4kotasrg tidak ditemukan unggahan terkait hari besar agama tersebut.

Dari sisi fasilitas, kondisi sekolah juga disebut jauh dari layak. “Ruangan panas, gak ada kipas. Meja dan kaca banyak yang rusak. Gak pernah ada perbaikan,” keluh alumni tersebut.

Pihak sekolah belum memberikan tanggapan resmi. Namun Wakil Kepala Sekolah Bidang Kesiswaan, Zahro, menyampaikan bahwa klarifikasi akan disampaikan pada Selasa (8/7).

“Besok ketemu langsung dengan pimpinan ya, pukul 13.00 di sekolahan,” ujar Zahro saat dikonfirmasi melalui WhatsApp.***

Editor: Esih Yuliasari

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top