SERANG, EKBISBANTEN.COM – Jalan raya adalah ruang publik yang menjadi pusat aktivitas mobilitas, dari kendaraan besar, angkutan umum, hingga sepeda motor.
Di balik tingginya lalu lintas tersebut, selalu ada potensi bahaya, terutama di titik-titik rawan seperti persimpangan, tikungan, dan area blind spot kendaraan besar.
Salah satu titik paling berisiko adalah persimpangan jalan. Di sinilah kendaraan dari berbagai arah bertemu.
Menariknya, kondisi lalu lintas yang sepi justru sering kali lebih berbahaya dibandingkan lalu lintas yang padat. Mengapa?
“Kondisi jalan yang sepi kerap membuat pengendara tergoda untuk menambah kecepatan saat melintasi persimpangan. Ini sangat berisiko karena sering kali mereka abai terhadap kendaraan dari arah lain,” jelas Nicko Triandana, Instruktur Safety Riding PT Mitra Sendang Kemakmuran.
Untuk itu, berikut beberapa tips aman saat melintasi persimpangan:
- Kurangi Kecepatan
Saat mendekati persimpangan, selalu turunkan kecepatan. Berkendara pelan membuat motor lebih mudah dikendalikan jika terjadi hal tak terduga, seperti pejalan kaki yang tiba-tiba menyeberang atau anak-anak bermain di tepi jalan.
- Gunakan Klakson dan Lampu
Klakson dan lampu adalah alat komunikasi utama saat berkendara. Gunakan klakson seperlunya untuk memberi tanda keberadaan Anda kepada pengendara lain, terutama saat hendak melintasi persimpangan.
- Terapkan Kaidah 4T
Sebelum masuk ke persimpangan, lakukan kaidah 4T: Tunggu sejenak, Tengok kanan, Tengok kiri, lalu Tengok kanan lagi sebagai konfirmasi akhir. Ini penting untuk memastikan tidak ada kendaraan lain yang mendekat dari arah berlawanan.
- Jangan Asal Gas, Prediksi Bahaya
Jangan terburu-buru. Utamakan prediksi bahaya dengan membaca situasi sekitar, arah datangnya kendaraan lain, dan perilaku pengguna jalan di sekitar. Selalu utamakan kendali dan kewaspadaan dibanding kecepatan.
Setiap pengendara punya peran penting dalam menciptakan lalu lintas yang aman. Memahami titik rawan seperti persimpangan dan menerapkan prinsip #Cari_Aman bukan hanya soal menjaga keselamatan diri, tetapi juga bentuk kepedulian terhadap pengguna jalan lainnya.
Biasakan sabar, waspada, dan taat aturan. Dengan begitu, kita turut serta membangun budaya berkendara yang positif dan aman di jalan raya.*