SERANG, EKBISBANTEN.COM – Warga Kabupaten Serang mengeluhkan lonjakan harga tomat di sejumlah pasar tradisional.
Harga komoditas tersebut kini tembus Rp25 ribu per kilogram, dari sebelumnya hanya sekitar Rp8 ribu.
Sodikin (27), warga Kecamatan Baros, mengatakan lonjakan harga mulai terasa sejak Senin, 19 Mei 2025 lalu.
“Saya kaget, biasanya beli tomat cuma Rp8 ribu per kilo, sekarang sampai Rp25 ribu. Naiknya sampai Rp17 ribu,” ujarnya saat ditemui di Pasar Baros.
Ia menilai seharusnya Pemerintah Kabupaten Serang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Diskoumperidag) bisa mengendalikan harga.
“Pasar Baros ini kan pasar percontohan dan dikelola langsung Pemkab Serang. Harusnya harga-harga bisa distabilkan. Kalau di sini mahal, pasar lain bisa ikut-ikutan,” tambahnya.
Keluhan serupa juga disampaikan Siti Fatonah (31), warga Kecamatan Petir. Ia menyebut harga tomat di Pasar Petir kini mencapai Rp23 ribu per kilogram.
“Biasanya cuma Rp5 ribu per kilo, sekarang Rp23 ribu. Enggak ngerti juga kenapa bisa mahal banget,” ucap Fatonah.
Sementara itu, pedagang di Pasar Petir, Ahmad Akob (35), membenarkan adanya kenaikan harga tomat. Namun ia mengaku belum mengetahui penyebab pastinya.
“Kemungkinan dari suplainya yang kurang, tapi saya juga enggak tahu pasti. Yang jelas, pembeli jadi sepi karena mahal,” kata Akob.
“Kalau terus begini, saya bisa rugi. Tomat salah satu bahan utama yang cepat laku, sekarang justru ngendap,” keluhnya.
Hingga berita ini diturunkan, pihak Diskoumperidag Kabupaten Serang belum memberikan respons meski sudah dihubungi melalui WhatsApp oleh awak Ekbisbanten.com.
