TANGERANG, EKBISBANTEN.COM – Wakil Gubernur Banten A Dimyati Natakusumah menghadiri Putaran V Liga Catur Kabupaten Tangerang Tahun 2025 di Gedung Serba Guna, Kecamatan Cikupa, Kabupaten Tangerang, Minggu (24/8/2025) petang.
Dalam sambutannya, Dimyati menilai permainan catur bukan sekadar olahraga, melainkan juga mengandung banyak filosofi kehidupan.
“Catur adalah miniatur kehidupan. Ada bidak hitam dan putih, seperti dalam hidup ada yang baik dan tidak baik, ada hujan dan panas, ada untung dan rugi,” ujarnya.
Ia menambahkan, catur mengajarkan pentingnya berpikir jauh ke depan untuk meraih kemenangan. “Dalam catur jangan berpikir kumaha engke (bagaimana nanti), tapi harus berpikir engke kumaha (nanti bagaimana),” kata Dimyati.
Menurutnya, catur juga mencerminkan miniatur pemerintahan, di mana ada raja, jajaran, hingga pion. Ia mengibaratkan raja sebagai presiden, jajaran sebagai menteri, dan pion sebagai rakyat. “Semua harus saling menjaga agar bisa memenangkan pertandingan,” ucapnya.
Hal serupa juga berlaku dalam keluarga. Dimyati mencontohkan, pion yang terus didorong bisa mencapai kesuksesan.
“Seorang anak harus dijaga dan didorong orang tuanya agar bisa sukses,” imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Umum Persatuan Catur Seluruh Indonesia (Percasi) Kabupaten Tangerang, Hendra SAP, menjelaskan Liga Catur Kabupaten Tangerang 2025 diikuti 16 klub. Setiap klub diperkuat empat pemain inti dan dua cadangan.
Pertandingan menggunakan sistem pertemuan penuh (round robin), sehingga setiap klub menjalani 15 pertandingan.
Selain liga resmi, Percasi Kabupaten Tangerang juga menggelar open round atau nge-round catur. Pada putaran kelima di Kecamatan Cikupa, kegiatan tersebut diikuti 106 peserta.
“Nge-round bukan turnamen, melainkan ajang latihan, berbagi pengalaman, dan sarana belajar, khususnya bagi pemula yang ingin berlatih dengan pemain lebih berpengalaman,” kata Hendra.
Dalam kesempatan itu, Wagub Dimyati juga sempat bermain nge-round melawan Ketua Percasi Kabupaten Tangerang, Hendra SAP.*