SERANG, EKBISBANTEN.COM — Ikatan Sosial Warga Maluku (ISOWAKU) Banten menggelar peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-40 di Biru Garden Wedding and Resto, Unyur, Kota Serang, Minggu. Perayaan empat dekade ini berlangsung meriah dengan penampilan beragam tarian tradisional khas Maluku.
Rangkaian acara diawali dengan menyanyikan lagu kebangsaan “Indonesia Raya”, mars ISOWAKU, doa bersama, serta sejumlah pentas seni. Tarian Cakalele, Lenso, dan Gaba-Gaba tampil menjadi hiburan utama. Selain itu, tari Bandrong yang merupakan seni tradisional asal Banten juga ditampilkan sebagai bentuk kolaborasi budaya.
Keanggunan acara semakin terasa saat para anggota ISOWAKU yang dikenal dengan sebutan “Bapa Raja” disambut melalui pengalungan ikat kepala berbahan kain tenun Maluku.
Ketua Pelaksana HUT ISOWAKU Banten, Rustam Mukadar, dalam laporannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang turut hadir dan mendukung jalannya acara.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Ketua ISOWAKU Banten, para sepuh atau pendiri, serta seluruh tamu undangan yang telah hadir,” ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa HUT tahun ini mengusung tema “Hidup Ade Seng Kaka, ISOWAKU Rumah Besar Par Katong Semua.”
Tema tersebut, kata Rustam, menegaskan bahwa ISOWAKU bukan sekadar organisasi, melainkan rumah besar bagi seluruh warga Maluku di Provinsi Banten.
Pendiri ISOWAKU Banten, Elisa Tomasoa, turut menyampaikan sekapur sirih. Ia mengenang perjalanan panjang organisasi yang berdiri sejak 1985.
“ISOWAKU Banten lahir pada 1985. Selama 40 tahun, kami menghadapi dinamika, pasang surut organisasi, namun hari ini saya bersyukur karena ISOWAKU telah membuat lompatan besar. Kehadirannya diakui negara dan anggotanya semakin banyak,” katanya.
Ketua Umum ISOWAKU Banten, Kapten Inf. Jakson Beay, C.NS., C.ME., atau “Bapa Raja”, memaparkan kembali sejarah pendirian organisasi tersebut. Menurutnya, ISOWAKU berawal dari pertemuan 10 warga Maluku di Merak, Kota Cilegon, pada 15 Desember 1985.
“Dari pertemuan itu lahirlah ISOWAKU Banten, sebuah perkumpulan sosial kemasyarakatan yang kini direkomendasikan Pemerintah Provinsi Maluku dan disahkan oleh Kemenkumham sebagai organisasi resmi,” jelasnya.
Jakson mengapresiasi tema yang diusung panitia serta menilai tata kelola organisasi telah berkembang semakin baik.
“Dinamika memang terjadi dari tahun ke tahun, namun kini semuanya mulai tertata sejak kepengurusan sebelumnya hingga saat ini. Dalam waktu dekat, AD/ART ISOWAKU akan dibahas, dan kami bertekad memajukan ISOWAKU bersama-sama,” ujarnya.
Peringatan HUT ke-40 ini menjadi momentum penguatan komitmen ISOWAKU Banten untuk mempererat solidaritas warga Maluku dan menghadirkan manfaat lebih luas bagi komunitas di Banten.*







