SERANG, EKBISBANTEN.COM — Gubernur Banten Andra Soni menegaskan komitmen Pemerintah Provinsi Banten dalam mendukung karya-karya inovatif anak bangsa agar dapat dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat.
Hal itu disampaikan Andra saat membuka Gelar Teknologi Tepat Guna (TTG) XIX tingkat Provinsi Banten yang digelar di Gedung Negara Provinsi Banten, Jalan Brigjen KH Syam’un No 5, Kota Serang, Kamis (12/6/2025).
“Saya bangga dengan berbagai inovasi dari generasi muda Banten. Ini menunjukkan bahwa mereka produktif dan terus menciptakan karya yang bermanfaat,” ujar Andra.
Meski demikian, Andra menekankan bahwa sebelum bisa diterapkan secara luas, setiap inovasi perlu melalui serangkaian uji teknis dan administratif, termasuk sertifikasi serta pengurusan Hak Kekayaan Intelektual (HAKI).
“Misalnya sertifikasi HAKI harus diurus lebih dulu agar kepemilikan inovasi tersebut sah dan orisinal, sehingga tidak menimbulkan persoalan hukum di kemudian hari. Beberapa inovasi juga memerlukan uji laboratorium, seperti alat pembakaran sampah,” jelasnya.
Andra menyampaikan bahwa Pemprov Banten berkomitmen mendampingi para inovator dalam setiap proses tersebut.
“Pemerintah hadir untuk memastikan karya anak-anak kita benar-benar bisa dimanfaatkan masyarakat dan mendukung pelestarian lingkungan. Apalagi ini teknologi tepat guna, dengan biaya murah,” kata dia.
Salah satu contoh inovasi yang ditampilkan dalam kegiatan TTG kali ini adalah alat pendeteksi ikan dari Kabupaten Tangerang. Alat tersebut diklaim mampu meningkatkan hasil tangkapan nelayan, dan telah diuji coba oleh sepuluh nelayan setempat.
Contoh lainnya adalah alat pembakaran sampah yang disebut-sebut mampu mengolah hingga 35 ton sampah per bulan di salah satu desa.
“Inovasi-inovasi ini tentu sangat positif dan dibutuhkan masyarakat. Tapi harus diuji terlebih dahulu, apakah emisi pembakarannya sesuai standar, atau apakah alat bantu tangkap ikannya benar-benar efektif,” ujarnya.
Andra memastikan, Pemprov Banten akan terus mendukung hingga semua tahapan pengujian dan perizinan selesai, agar inovasi tersebut dapat dimanfaatkan secara luas.
Sementara itu, Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Provinsi Banten, Rd Berly Rizki Natakusumah, mengatakan Gelar TTG XIX ini diikuti oleh 12 inovator dari delapan kabupaten/kota di Banten.
Mereka akan bersaing dalam tiga kategori, yaitu kategori Teknologi Tepat Guna, kategori Unggulan, dan kategori Pos Pelayanan Teknologi (Posyantek).
“Para pemenang akan mewakili Provinsi Banten dalam lomba TTG tingkat nasional,” ujarnya.
Berly menambahkan, sesuai arahan Gubernur, seluruh inovasi pemenang akan melalui proses uji kelayakan dan perizinan lebih lanjut, agar manfaatnya dapat dirasakan masyarakat secara luas.
“Kami akan tindak lanjuti arahan tersebut,” pungkasnya.*