SERANG, EKBISBANTEN.COM – Dinas Pertanian (Distan) menggelar forum Rencana Kerja (Renja) Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pertanian Provinsi Banten, di Aula Kantor Distan pada Kamis (16/2).
Menurut Agus M Tauchid sebagai Kepala Distan Banten, forum tersebut diadakan untuk menjawab tantangan pasokan pangan, energi sekaligus membangun pertanian ke depan.
“Kita undang dinas 8 Kabupaten dan Kota, dirancang sekarang sejalan dengan Rencana Kerja Perangkat Daerah (RKPD) kami,” ungkapnya usai acara.
“Isu strategis daerah sumber daya ekonomi unggulan yang potensial dan berdaya ungkit, pemantapan daya saing daerah memacu pertumbuhan ekonomi sebagai tahap modernisasi,” sambungnya.
Menurut Agus, hal itu sesuai dengan arahan Presiden untuk tahun 2024 di mana tahun tersebut merupakan tahun yang menentukan karena iklim mikro makro yang tidak pasti.
Selain itu, isu inflasi daerah, mengurangi stunting, mengurangi kemiskinan ekstrem yang menjadi fokus Pemprov pun dibahas pada pertemuan tersebut.
Lebih lanjut, Agus mengatakan, dengan target sasaran indikator Distan khususnya peningkatan poduksi pertanian Holtikultura mampu menjawab isu itu.
“Saya katakan juga untuk 2024 stunting bisa kami tekan yang kaya protein hewani nabati mampu menjawab hal seperti itu,” terangnya.
Ia mencontohkan, Distan memproduksi beras Biodiversifikasi kaya akan nutrisi untuk stunting, telur bebek unggas serta dikolaborasikan dengan Program Keluarga Harapan (PKH), Puskesmas.
Selain itu, inflasi juga dapat dikendalikan, dengan berbagai program yang dijalankan.
“Bisa kami buktikan tahun kemarin, Banten masuk dalam provinsi 5 besar inflasinya dibawah nasional itu salah satu kontribusi yang kami bangun,” ungkapnya.
Pada pertemuan tersebut, Komisi II DPRD Provinsi Banten menyoroti tentang database kelompok perlindungan lahan pertanian tidak sinkron dengan BPS.
Terkait dengan hal tersebut, Agus mengatakan lahan pertanian Banten sekitar 120.000 hektar sedang direncanakan agar lahan tersebut menjadi permanen pada 20 tahun ke depan,” pungkasnya.***






