Diduga Tilep Dana Desa Rp1 Miliar, Kaur Keuangan Petir Dilaporkan ke Polres Serang

- Jumat, 10 Oktober 2025

| 09:35 WIB

Polres Serang
Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady ES. (FOTO: DOK. POLRES SERANG).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kaur Keuangan Desa Petir, Kecamatan Petir, Kabupaten Serang, berinisial YL, dilaporkan ke Polres Serang karena diduga menyelewengkan Dana Desa tahun anggaran 2025 senilai lebih dari Rp1 miliar.

Kasus dugaan korupsi ini telah naik ke tahap penyidikan setelah penyidik Unit Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Satreskrim Polres Serang melakukan gelar perkara.

Kasatreskrim Polres Serang AKP Andi Kurniady ES membenarkan bahwa laporan kasus dugaan korupsi tersebut sudah meningkat ke tahap penyidikan. Ia menjelaskan, laporan disampaikan langsung oleh Kepala Desa Petir.

“Setelah dilakukan gelar perkara, kasus dugaan penyelewengan dana desa sudah naik ke tahap penyidikan,” ujar Andi Kurniady, Jumat (10/10/2025).

Menurutnya, modus yang dilakukan YL yakni membuat transaksi keuangan seolah-olah sesuai dengan Peraturan Desa tentang APBDes tanpa persetujuan Sekretaris maupun Kepala Desa. Uang dari rekening kas desa kemudian ditransfer ke rekening pribadi milik YL.

“Hasil audit investigasi dari tim inspektorat ditemukan kerugian keuangan negara sebesar Rp1.049.821.000. Kasus ini sudah kami gelar dan resmi naik ke tahap penyidikan,” kata Andi.

Sementara itu, Kepala Desa Petir Wahyudi mengatakan dugaan penyelewengan dana desa itu diketahui setelah pihaknya melakukan pengecekan terhadap rekening koran Dana Desa Petir. Dari hasil pemeriksaan, dana desa diketahui sudah kosong dan mengalir ke rekening pribadi YL.

“Benar, dana Desa Petir diduga digelapkan oleh YL selaku bendahara desa. Saya sangat kaget karena dana itu masuk ke rekening pribadinya,” ujarnya.

Ia menambahkan, laporan penggelapan dana desa telah disampaikan kepada Polres Serang. Namun, sejak 26 September 2025, YL diketahui sudah meninggalkan rumah dan belum diketahui keberadaannya.

“Warga juga sudah berusaha mencari informasi, tapi sampai sekarang belum diketahui di mana keberadaannya,” katanya.

Wahyudi memperkirakan nilai kerugian mencapai sekitar Rp1 miliar. Kasus ini, lanjutnya, berdampak pada pelaksanaan sejumlah program pembangunan desa.

“Banyak program infrastruktur desa yang terhambat. Kami mohon maaf kepada masyarakat Desa Petir atas kejadian ini dan berharap masalah ini bisa segera diselesaikan,” pungkasnya.*

Editor: Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top