PANDEGLANG, EKBISBANTEN.COM – Komandan Korem (Danrem) 064/Maulana Yusuf Banten, Brigjen TNI Andrian Susanto, menegaskan komitmen TNI dalam mendukung upaya pelestarian Badak Jawa (Rhinoceros sondaicus) yang saat ini hanya dapat ditemukan di habitat alaminya, Taman Nasional Ujung Kulon, Banten.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kunjungan kerja Danrem 064/MY beserta jajaran ke lokasi translokasi Badak Jawa di kawasan Taman Nasional Ujung Kulon pada Rabu (16/7/2025). Kunjungan ini disambut langsung oleh Kepala Balai TN Ujung Kulon, Ardi Andono, S.TP., M.Sc., beserta tim konservasi.
Brigjen TNI Andrian Susanto, yang juga tergabung dalam Tim Tenaga Ahli dalam program translokasi Badak Jawa, menyampaikan bahwa pelestarian satwa langka tersebut memerlukan kolaborasi multisektor yang solid dan berkelanjutan.
“Kami, jajaran Korem 064/MY, menyatakan dukungan penuh terhadap seluruh upaya konservasi Badak Jawa. Ini adalah warisan hayati bangsa yang harus kita jaga bersama. Sinergi antarinstansi menjadi kunci utama dalam memastikan kelestariannya di habitat asli,” ujarnya di sela kunjungan.
Menurutnya, keberadaan Badak Jawa yang semakin terancam punah menjadikan program translokasi dan perlindungan habitat sebagai prioritas nasional yang tidak bisa ditunda. Dukungan dari institusi militer, kata dia, menjadi bagian penting dari strategi perlindungan satwa langka.
Sementara itu, Kepala Balai Taman Nasional Ujung Kulon, Ardi Andono, menyampaikan apresiasi atas kehadiran dan dukungan dari Korem 064/MY. Ia menegaskan pentingnya peran TNI dalam menjaga keamanan kawasan konservasi serta mendukung program-program pelestarian.
“Kami mengucapkan terima kasih atas perhatian dan kerja sama dari Danrem 064/MY beserta jajaran. Sinergi lintas sektor seperti ini sangat dibutuhkan untuk memastikan keberlangsungan populasi Badak Jawa dan kelestarian ekosistem Ujung Kulon,” tuturnya.
Kunjungan kerja ini diharapkan dapat memperkuat koordinasi antara TNI, pemerintah, serta masyarakat dalam menjaga Taman Nasional Ujung Kulon sebagai satu-satunya habitat terakhir Badak Jawa di dunia. Pelestarian spesies endemik ini tidak hanya bernilai ekologis, tetapi juga strategis bagi reputasi Indonesia dalam konservasi keanekaragaman hayati global.*