Antisipasi Nataru, BI Banten Soroti Stabilitas Harga dan Jalur Logistik

- Rabu, 10 Desember 2025

| 17:25 WIB

(FOTO: ESIH/EKBISBANTEN.COM).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Bank Indonesia (BI) Provinsi Banten menyoroti pentingnya stabilitas harga dan kelancaran jalur logistik sebagai langkah antisipasi menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2025/2026.

Hal itu dibahas dalam High Level Meeting (HLM) Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) se-Banten yang digelar di Ballroom Surosowan, Kantor Perwakilan BI Banten, pada Rabu (10/12/2025).

Deputi Kepala Perwakilan BI Banten, Rawindra Ardiansah, mengatakan bahwa seluruh upaya pengendalian inflasi dilakukan melalui koordinasi intensif antarinstansi dalam wadah TPID.

Menurutnya, akhir tahun biasanya memunculkan peningkatan permintaan dan potensi gejolak harga, sehingga perlu langkah antisipatif yang terukur.

“Untuk menghadapi akhir tahun menjelang Nataru, ada beberapa hal yang perlu kita cermati. Melihat tren beberapa tahun terakhir, ada aspek yang perlu diwaspadai, terutama terkait pangan,” ujarnya.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah komoditas pangan di Banten masih berada pada kondisi surplus, termasuk beras, sehingga dapat menopang kebutuhan masyarakat ketika permintaan meningkat.

Sementara untuk komoditas yang defisit, pasokan dari luar daerah masih diperlukan sebagai bagian dari mekanisme pasar yang umum terjadi.

“Tidak semua harus didatangkan dari luar karena ada komoditas seperti beras yang surplus. Sementara komoditas defisit wajar didatangkan dari luar wilayah. Itu yang perlu kita jaga keseimbangannya,” katanya.

Selain pasokan, faktor transportasi dan kelancaran distribusi disebut berperan besar dalam menjaga stabilitas harga.

Karena itu, perwakilan Kementerian Perhubungan turut hadir untuk membahas upaya pengamanan jalur logistik, termasuk potensi rekayasa transportasi menjelang puncak mobilitas akhir tahun.

“Jalur transportasi harus kita amankan agar distribusi logistik berjalan lancar. Komponen logistik memiliki pengaruh besar terhadap harga di pasar,” ujar Rawindra.

Ia juga menyinggung kenaikan permintaan tiket pesawat yang kerap terjadi menjelang libur panjang. Pembahasan mengenai kemungkinan pemberian diskon tiket turut menjadi bagian dari strategi menekan potensi inflasi.

Selain itu, keberadaan Pelabuhan Merak sebagai salah satu simpul pergerakan terbesar di Indonesia juga menjadi perhatian.

Kelancaran arus kendaraan menuju dan dari pelabuhan dinilai penting untuk memastikan pasokan barang tidak terhambat.

“Dengan adanya Pelabuhan Merak, kita perlu memastikan pengaturan jalur darat berjalan baik agar distribusi barang tetap terjaga,” tukasnya.

HLM TPID se-Banten tersebut menjadi bentuk kesiapan pemerintah daerah, BI, dan instansi terkait dalam menjaga stabilitas pasokan, memastikan distribusi lancar, dan menekan potensi kenaikan harga menjelang Nataru 2025/2026.***

Editor: Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top