SERANG, EKBISBANTEN.COM – Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau Ciujung Cidurian (BBWSC3) mengadakan gerakan bersih-bersih di sungai Cibanten pada Jumat (17/2).
Saat ditemui usai kegiatan, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSC3, Muhammad Noor mengatakan, gerakan itu dilakukan sebagai upaya mengantisipasi banjir.
“Sebenarnya kegiatan sudah dimulai Oktober kemarin, kita sudah melakukan penelusuran sungai bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah Banten (BPBD) sungai Cibanten,” ungkapnya.
Ia menjelaskan, banyaknya sampah-sampah menumpuk dibantaran sungai Cibanten disebabkan kurangnya kesadaran masyarakat akan kebersihan sungai.
Karenanya, Noor mengajak serta para stakeholder seperti Pemprov Banten, Pemkot Serang serta beberapa instansi terkait dan masyarakat unruk berpartisipasi melakukan kegiatan bersih-bersih.
Lebih lanjut, Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan BBWSC3 menuturkan pihaknya menggandeng Dinas Lingkungan Hidup untuk melakukan pengangkutan sampah yang telah dibersihkan.
“Jadi kita koordinasi terus, karena kalau sendiri terus tidak sempurna pekerjaan kita,” ungkapnya.
Terkait lokasi pembersihan, Noor mengatakan wewenang BBWSC3 itu terdapat pada empat lokasi sungai yakni Ciujung, Cidanau, Cidurian dan Cibanten.
Selanjutnya, Noor mengungkapkan pihaknya akan mengagendakan gerakan bersih-bersih ini untuk tiap tahun.
“Kalo yang rutin itu pintu pengendalian banjir,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pelaksanaan Jaringan Sumber Air, David Partonggo
menyoroti salah satu penyebab banjir dari hulu sungai.
“Adanya sedimentasi, bagaimana dihulunya misalkan hutan jadi kebun, perumahan-perumahan tentu jadi sedimen tinggi itu harus dibarengi dengan kegiatan fisik di lapangan,” ujarnya.
Ia mengatakan, perlunya normalisasi sungai dengan pengerukan sedimentasi agar lebar sungai kembali normal sehingga meminimalisir banjir.
Untuk sungai Cibanten sendiri, David mengakui pihaknya telah mempagukan anggaran Rp27 miliar.
“Lelangnya sedang dilaksanakan, mudah-mudahan waktu dekat sudah terkontrak, nilainya berapa tergantung penyedia jasa menawarnya,” terangnya.
Dalam hal kualitas air, Syauqiyatul Afnani Rangkuti Kepala Bidang Keterpaduan Pembangunan Infrastruktur Sumber Daya Air memperhatikan hulu yang jadi pangkal tercemarnya sungai.
“Sindangheula itu hulunya ada kandang sapi, penambang pasir itu yang perlu kotorannya masuk juga sungai, kalau sungainya bagus tergantung kita, jangan buang sampah ke sungai,” ujarnya.
Dalam gerakan ini juga dihadiri oleh Penjabat Gubernur Banten Al Muktabar. Menurutnya, kegiatan bersih-bersih ini sebagai antisipasi musim penghujan.
“Untuk mencegah, atau bisa kita minimalisasi dari dampak-dampak yang mungkin terjadi dari luapan sungai Cibanten,” tandasnya.***






