JAKARTA, EKBISBANTEN.COM – Anggota Komisi X DPR RI, Prof. Furtasan Ali Yusuf, menegaskan pentingnya menjaga kemurnian pendidikan dari kepentingan politik praktis.
Ia menilai, pendidikan tidak boleh dijadikan alat kampanye atau komoditas politik untuk meraih simpati publik, melainkan harus menjadi sarana kemajuan bangsa dan investasi masa depan.
“Pendidikan itu milik rakyat, bukan milik partai atau kelompok. Jangan ada lagi program pendidikan yang hanya muncul saat mendekati pemilu, lalu menghilang setelahnya. Kita harus membangun pendidikan secara konsisten dan berkelanjutan,” ujarnya, Rabu (14/8/2025).
Politisi Partai NasDem itu menekankan, pendidikan adalah hak konstitusional setiap warga negara. Menjadikan pendidikan sebagai janji politik, menurutnya, hanya akan mengorbankan masa depan generasi penerus.
Ia juga menyoroti penggunaan istilah yang kurang tepat dalam kampanye politik, seperti “sekolah gratis”. Menurutnya, sekolah memang sudah gratis, namun yang seharusnya menjadi fokus adalah menyediakan pendidikan berkualitas dengan biaya terjangkau.
“Terminologinya kurang tepat. Harusnya disebut pendidikan berkualitas dan biaya rendah, bukan sekadar gratis,” tegasnya.
Prof. Furtasan mendorong adanya sinergi antara legislatif dan eksekutif dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan pendidikan.
Selain membuat regulasi, pemerintah juga harus memastikan pelaksanaannya di lapangan, terutama di daerah tertinggal yang kekurangan fasilitas dan tenaga pengajar.
Ia mengajak seluruh pihak, mulai dari pemerintah pusat, daerah, lembaga pendidikan, dunia usaha, hingga masyarakat, untuk bergandeng tangan membangun ekosistem pendidikan yang merata, berkualitas, dan berkelanjutan.
“Kalau kita serius, kita bisa menciptakan pendidikan berkualitas di Banten dan seluruh Indonesia. Kuncinya adalah sinergi semua pihak,” pungkasnya.*
