Tak sampai disitu aja, Maudy juga memiliki segudang prestasi di bidang akademik. Hal ini dibuktikan dengan diterimanya menjadi salah satu mahasiswa undergraduet alias S1 di Oxford University, salah satu universitas ternama di dunia.
Setelah menyelesaikan studinya di Oxford, kini Maudy juga telah menyelesaikan Pendidikan S2 dari Standford University, Amerika Serikat.
Apakah kamu juga ingin berprestasi seperti Maudy ? Yuk simak tipsnya.
1. Fokus pada materi pelajaran yang masih kurang dipahami
Jangan mengira Maudy Ayunda adalah sosok yang jenius dan serba bisa tanpa cela. Bagi seorang alumnus Oxford dan lolos menjadi mahasiswa Stanford, tetap saja ada materi tertentu yang dirasa lebih sulit dipahami ketimbang materi pelajaran yang lain.
Lantas apa yang dilakukannya? Gadis tekun ini selalu mencari dimana letak kelemahan dan kekurangannya dalam belajar. Baginya, cara ini cukup efektif karena Maudy Ayunda tak perlu mengulang seluruh materi pelajaran. Melainkan, ia hanya perlu mengulang bagian-bagian yang belum dipahami saja.
2. Membaca buku pelajaran dengan cepat
Salah satu tips belajar Maudy Ayunda adalah membaca cepat atau skimming. Dengan teknik skimming, kita membaca bagian-bagian penting sebuah buku untuk mengetahui isinya secara umum. Isi buku dapat kita lihat pada bagian daftar isi, judul, subjudul, paragraf-paragraf awal, maupun paragraf akhir.
Teknik skimming berguna saat kita ingin mencari informasi terpenting dari sebuah buku tanpa harus menghabiskan banyak waktu. Lantas, apa kita bisa memahami materi pelajaran dengan membaca cepat? No, you don’t read one book only for one subject.
Misalnya, Sobat membaca buku A dengan teknik skimming. Tandai bagian-bagian yang tak dipahami sambil tetap melanjutkan membaca dengan cepat. Setelah selesai sampai akhir buku, kembalilah pada bagian yang ditandai tadi. Baca ulang bagian tersebut sampai paham.
Bila masih belum dipahami, mungkin jawaban yang dicari ada pada buku B. Maka, bacalah buku B dengan teknik scanning, yaitu mencari satu informasi spesifik tentang materi tertentu dari buku A tadi. Begitulah seterusnya, hingga mungkin Sobat membutuhkan beberapa buku untuk memahami satu materi saja.
3. Periksa kembali pekerjaan rumah, tugas, atau ujian yang telah dinilai
Berapa kali Sobat memeriksa jawaban pada lembar tugas, pekerjaan, rumah, atau ujian yang telah dinilai oleh guru? Maudy Ayunda selalu memeriksa ulang jawabannya, terutama pada jawaban yang salah. Kemudian, ia mencari tahu dimana letak kesalahannya, terus mempelajarinya, hingga akhirnya memahami materi tersebut.
Alih-alih fokus pada jumlah nilai, kita dapat menggunakan penilaian guru sebagai tolok ukur pemahaman kita atas suatu materi pelajaran. Ketika jawaban yang kita berikan sudah benar, artinya kita sudah memahami materi pelajaran. Tapi bila jawaban tersebut salah, berarti masih ada pemahaman kita yang kurang.
Nah, yang perlu kita lakukan adalah memperbaiki kekurangan tersebut. Ibarat sebuah puzzle, materi yang masih belum kita pahami tersebut adalah sekeping puzzle yang masih belum terpasang pada tempatnya. Sedangkah materi-materi lain yang telah kita pahami adalah keping-keping puzzle yang telah tertata rapi dan menggambarkan lukisan yang sesuai.
Bukankah saat bermain puzzle, kita ingin agar semua kepingan terpasang rapi? Begitulah bila kita memahami seluruh materi pelajaran. Dengan menggunakan cara Maudy Ayunda yang fokus pada kekurangannya, berarti kita sedang berusaha meletakkan kepingan puzzle yang belum terpasang pada tempatnya. (Mira)
Sumber : Aku Pintar
]]>