“Kontribusi Banten mencapai 3,77 persen atau peringkat ke-5 terhadap populasi nasional,” kata Wakil Gubernur Banten Andika Hazrumy dalam keterangan tertulis saat menghadiri Musyawarah Nasional (Munas) Himpunan Peternak Domba dan Kambing Indonesia (HPDKI) IV, yang dibuka oleh Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki di Hotel Jayakarta Anyer, Kabupaten Serang, Kamis (2/12).
Berdasarkan Data Kementerian Pertanian, dikutip Ekbisbanten.com dari laman resmi Kementerian Pertanian, Jumat (3/12/2021), lima provinsi sentra utama untuk populasi kambing dan domba terbanyak di Indonesia yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara dan Banten.
Rinciannya, Jawa Barat sebagai provinsi dengan populasi kambing dan domba terbanyak mencapai rata-rata 12,87 juta ekor per tahun atau berkontribusi 36,15 persen terhadap populasi nasional, dimana 90 persen nya adalah populasi domba dan sisanya merupakan populasi kambing.
Kemudian, Provinsi sentra populasi kambing dan domba berikutnya yaitu Jawa Tengah dengan 6,42 juta ekor atau 18,02 persen, Jawa Timur dengan populasi 4,84 juta ekor atau 13,59 persen, Sumatera Utara sebanyak 1,58 juta ekor atau 4,45 persen, dan Banten sebanyak 1,34 juta ekor 3,77 persen. Sedangkan sisanya sebanyak 24,01 persen tersebar di provinsi lainnya.
Diungkapkan Andika, Pemerintah Provinsi Banten berharap Munas HPDKI menjadi forum peningkatan produktivitas ternak domba-kambing di Provinsi Banten.
Munas HPDKI sendiri, lanjut Andika, diharapkan akan memberikan efek positif baik secara langsung maupun tidak langsung bagi peternak di wilayah Banten, khususnya peternak domba dan kambing.
Lebih jauh Andika berharap HPDKI menjadi mitra strategis Pemerintah Provinsi Banten dalam pengembangan industrialisasi pedesaan khususnya untuk meningkatkan produktivitas dan populasi ternak domba dan kambing di Provinsi Banten.
Dalam kesempatan itu Menteri Teten mengungkapkan, selama ini di Indonesia sektor peternakan dikuasai perusahaan-perusahaan besar. Untuk itu, menurut Teten pelaku UMKM di sektor peternakan harus didorong berbisnis dalam skala ekonomi dan lebih efisien.
“Salah satu strateginya yaitu dengan korporatisasi peternak melalui koperasi,” katanya.
Dijelaskan, suatu model bisnis (peternak) dalam kelembagaan koperasi, lembaga yang akan berperan di seluruh proses bisnisnya. Terintegrasi hulu ke hilir dari akses pembiayaan, logistik, sampai dengan pasar.
Sementara itu Ketua Umum HPDKI Yudi Guntara Noor mengatakan, Munas kali ini merupakan agenda organisasi 5 tahunan yang digelar untuk menentukan arah kebijakan organisasi sekaligus memilih nahkoda baru untuk 5 tahun ke depan.
“Alhamdulillah progres HPDKI di usia 15 tahun ini pesat. Kepengurusan cabang kami bertambah 100 persen jumlahnya. Meski kalau untuk kepengurusan daerah masih tetap 12,” katanya.***
]]>