SERANG, EKBISBANTEN.COM – Bank Indonesia Perwakilan Provinsi Banten menyosialisasikan program Cinta Bangga Paham (CBP) rupiah dan pembayaran nontunai kepada ratusan peserta kegiatan Ekbispar Banten dan Mitra ‘Berbagi Kebaikan Ramadan 2024’.
Adapun kegiatan sosialisasi yang berkolaborasi dengan Pokja Wartawan Ekbispar Banten tersebut digelar di Aula Tb Suwandi, Setda Kabupaten Serang pada Sabtu (16/3/2024) dan diisi oleh Analis Fungsi Implementasi Sistem Pembayaran BI Banten, Khoirinnisa El Karimah dan Asisten Penyelia Perkasan, Pringgo Angga Wijaya.
Dalam pemaparannya, Pringgo menjelaskan cinta rupiah merupakan perwujudan dari kemampuan masyarakat untuk menyayangi rupiah, bangga rupiah merupakan perwujudan kemampuan masyarakat untuk menjadikan rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan paham rupiah merupakan perwujudan kemampuan masyarakat untuk memahami peran rupiah dalam perekonomian.
“Cinta itu bagaimana kita mengenal rupiah, kemudian bangga terhadap rupiah sebagai simbol kedaulatan negara dan paham akan peran rupiah dalam perekonomian sehingga menjadikan kita belanja bijak,” jelasnya.
Sementara itu, Khoirinnisa menyampaikan mengenai metode pembayaran nontunai di mana dalam metode pembayaran ini dilakukan tanpa menggunakan uang fisik, akan tetapi transaksinya sah melalui kanal pembayaran QRIS. “QRIS sendiri adalah kanal pembayaran digital yang dapat digunakan pada retail, rumah ibadah, maupun menyetorkan pajak dan retribusi oleh masyarakat,” ujarnya.
Ia mengungkapkan metode pembayaran QRIS sebenarnya telah diluncurkan sejak 2019 lalu dan pada 2023 ini Banten menjadi salah satu wilayah di Indonesia dengan transaksi penggunaan QRIS tertinggi. “Selama tahun 2023, banyaknya transaksi QRIS yang dilakukan di Banten ini mencapai 209,07 juta transaksi dengan total Rp20,23 triliun,” terangnya.
Lebih lanjut, Khoirinnisa menerangkan mengenai berbagai manfaat dari penggunaan QRIS diantaranya yakni lebih higienis tanpa kontak fisik, gratis dan kekinian, transaksi cepat dan pengeluaran tercatat, serta tidak perlu download secara khusus karena sudah ada di aplikasi payment/mobile banking. “Selain itu juga efisien tanpa uang kembalian dan bebas biaya serta membantu pelaku UKM dapat pembiayaan dan pemerintah menambah APBD,” tandasnya.***