Administratif dan Faktual

Administratif dan Faktual

Analisa Saham: Saham Properti Potensial Sepekan Ke Depan (11 – 15 Oktober 2021)

Admin

| 11 Oktober 2021

| 11:36 WIB

EKBISBANTEN.COM – Sektor properti berpotensi kembali bangkit di tengah keterpurukan karena Pandemi COVID-19. Pemerintah pun mau tidak mau memberikan stimulus pada sektor properti dengan menanggung Pajak Pertambahan Nilai (PPN) serta kebijakan Loan to Value (LTV) dan Financing to Value (FTV) sebesar 100 persen untuk kredit properti.

[adrotate group="5"]

Kebijakan tersebut rupanya mulai membuahkan hasil di mana penjualan properti mulai mengalami kenaikan dan menimbulkan multiplier effect yang tidak kecil bagi perekonomian dalam negeri.

Pemerintah mengklaim serapan tenaga kerja langsung di industri properti pada semester II-2021 mencapai 19 juta orang.
Pada minggu ini saham-saham sektor properti masih patut untuk dilirik sejalan dengan perkembangan industrinya. Berikut saham-sahamnya:

Melansir rilis resmi dari Ajaib Sekuritas Seni (11/10), berikut analisa teknikal yang dibuat pada harga penutupan Jumat, 8 Oktober 2021, serta sentimen positif apa saja yang mempengaruhi saham-saham tersebut dan prospek bisnis emiten tiap-tiap saham.

  1. PT Agung Podomoro Land Tbk – APLN

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

Harga saham APLN masih terkoreksi 22 persen sejak awal tahun hingga tanggal 8 Oktober 2021 pada harga Rp145 per lembar sahamnya;

Saham APLN tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp4 miliar per harinya;

Volume perdagangan pada saham APLN dalam 30 hari terakhir mencapai 6.142.864 lot.

Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham APLN mencapai 6.142.864, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham APLN dari periode sebelumnya yang tercatat 3.650.551 atau ada peningkatan sebesar 168 persen.

APLN telah menggelar groundbreaking premium club house Kota Podomoro Tenjo di kawasan Kabupaten Bogor. APLN dapat memastikan bahwa potensi pasar untuk penduduk di Kabupaten Bogor masih sangat besar. Sejak awal diluncurkan pada Agustus 2020, Kota Podomoro Tenjo sudah berhasil menjual lebih dari 2.400 unit rumah.

Analisis Teknikal

Sejak 30 September 2021 APLN mulai rebound memasuki fase bullish. Harga ditutup di atas MA 5, 20, dan MA 50 nya. Volume naik cukup signifikan dengan indikator stochastic dan MACD yang bergerak ke atas, masih terlihat potensi APLN untuk bergerak menguat menguji resistance terdekat di level 148, support 140. Cut loss jika break 138

2. PT Alam Sutera Realty Tbk – ASRI

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

Harga saham ASRI masih terkoreksi 24% sejak awal tahun hingga tanggal 8 Oktober 2021 pada harga Rp190 per lembar sahamnya;

Saham ASRI tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp12 miliar per harinya;

Volume perdagangan pada saham ASRI dalam 30 hari terakhir mencapai 13.530.663 lot;

Pada kuartal II 2021 ASRI mencatat rugi bersih sebesar Rp 244,9 miliar dimana kerugian ini membaik jika dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang tercatat Rp. 512,5 miliar. Hingga Agustus 2021 ASRI berhasil mencatat marketing sales sebesar Rp 2 triliun dimana pencapaian tersebut sudah sebesar 62,5 persen dari target marketing sales nya sebesar Rp 3,2 triliun sepanjang tahun 2021 ini. Sampai dengan Agustus 2021, ASRI telah meluncurkan beberapa proyek baru diantaranya adalah Cluster Bayu Premier Suvarna Sutera, serta ruko Fedora yang berada di kawasan Suvarna Sutera, Tangerang.

Analisis Teknikal

ASRI bergerak dalam trend bullish jangka pendek nya, harga ditutup diatas MA 5, 20 dan MA 50 nya dengan kenaikan volume yang cukup signifikan. ASRI masih berpotensi untuk menguat dan akan uji resistance terdekat di level 194, jika breakout level tersebut ada potensi ASRI ke 200. Support 185 cut loss jika break 182.

  1. PT Bumi Serpong Damai Tbk – BSDE

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

Harga saham BSDE masih terkoreksi 13 persen sejak awal tahun hingga tanggal 8 Oktober 2021 pada harga Rp1.100 per lembar sahamnya;

Saham BSDE tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp41 juta per harinya;

Volume perdagangan pada saham BSDE dalam 30 hari terakhir sebanyak 7.978.572 lot.

Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham BSDE mencapai 7.978.572, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham BSDE dari periode sebelumnya yang tercatat 6.927.317 atau ada peningkatan sebesar 115 persen.

BSDE berhasil mencatat kinerja yang luar biasa, pada periode Semester 1 2021 BSDE berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 680 miliar dimana jumlah tersebut naik 254,17 persen dibanding dengan laba bersih pada periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp192 miliar. Secara prospek BSDE juga tengah mempersiapkan bisnis barunya yaitu data center. BSDE berencana untuk mendiversifikasi portofolio segmen bisnisnya meskipun masih konsisten dengan bisnis properti yang paling utamanya. BSDE masih memiliki landbank yang memadai untuk mendukung rencana pengembangan bisnis data centernya. BSDE memiliki land bank sebesar 4.300 hektar dan 2300 hektar diantaranya berada di BSD City.

Analisis Teknikal
Sejak tanggal 4 Oktober 2021, BSDE telah mampu breakout level resistance dalam fase sideways-nya di level 1035, saat ini masih dalam fase bullish jangka menengah. Resistance terdekat di level 1155, support 1085. Cut loss jika break 1080.

  1. PT Ciputra Development Tbk – CTRA

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

Harga saham CTRA naik 1 persen sejak awal tahun hingga tanggal 8 Oktober 2021 pada harga Rp1.050 per lembar sahamnya;

Saham CTRA tergolong likuid di pasar dengan rata-rata volume perdagangan dalam 30 hari terakhir sebesar Rp41 miliar per harinya;

Volume perdagangan pada saham CTRA dalam 30 hari terakhir mencapai 8.619.480 lot;

Dalam 30 hari terakhir kemarin total volume perdagangan saham CTRA mencapai 8.619.480, dan terdapat peningkatan aktivitas volume transaksi pada saham CTRA dari periode sebelumnya yang tercatat 5.587.092 atau ada peningkatan sebesar 154 persen.

Secara kinerja CTRA berhasil mencatat laba bersih yang naik hingga 185% yaitu sebesar Rp 483,47 miliar pada periode Semester 1 2021 ini dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya yang tercatat hanya sebesar Rp169,51 miliar. Mayoritas penjualan CTRA pada semester 1 2021 ini berasal dari segmen rumah huni dan ruko yaitu sebesar Rp2,04 triliun naik 31,61 persen.

CTRA semakin optimis mengingat kebijakan pemerintah pada sektor properti masih diberlakukan seperti pemberian insentif PPN dan realisasi DP 0 persen. Hingga Agustus 2021, marketing sales CTRA telah mencapai Rp4 Triliun dengan target tahun ini adalah sebesar Rp5,9 triliun.

Analisis Teknikal
Sejak 30 September 2021, CTRA mulai rebound bergerak bullish dan berhasil breakout resistance fase sideways nya di level 1000. CTRA ditutup di atas MA 5, 20 dan 50 nya. Dengan potensi kenaikan pada resistance terdekat di level 1070, kemudian 1100. Cut loss jika break 1015.

  1. PT Intiland Development Tbk – DILD

Kinerja Saham & Prospek Kedepan

Harga saham DILD masih terkoreksi 17 persen sejak awal tahun hingga tanggal 8 Oktober 2021 pada harga Rp183 per lembar sahamnya.

Editor :Rizal Fauzi

Tags

Bagikan Artikel

Berita Terkait

Berita Terpopuler

Scroll to Top