SERANG, EKBISBANTEN.COM-Aliansi Mahasiswa Primordial Banten mendesak serta menuntut Pj Gubernur Al Muktabar dan Kejaksaan Tinggi Banten untuk menuntaskan kasus-kasus korupsi.
Hal itu mereka ungkapkan dalam aksinya di KP3B, Curug, Kota Serang, Kamis, 24 Oktober 2024.
“Kita mendesak Pj Gubernur dan Kejati Banten untuk merespon aduan perkara korupsi. Usut tuntas mega korupsi Situ Ranca Gede, kita juga mendesak penyidikan tahap kedua kasus korupsi pondok pesantren di Banten pada tahun 2018-2020,” ujar Koorlap Aksi, Gazlis Munajat.
Selama Banten memisahkan diri dari Jawa Barat sejak tahun 2000, kata dia, selalu saja tersandung kasus kolusi, korupsi dan nepotisme.
“Faktanya Banten selalu mendapat isu-isu yang kurang sedap, terutama isu tentang korupsi, kolusi dan nepotisme. Banyak sekali pejabat-pejabat di Banten yang tersandung kasus-kasus besar dari mulai korupsi yang merajalela sampai dengan isu dinasti yang merebak ke seluruh penjuru Indonesia,” tegasnya.
Selain korupsi, beragam masalah lain seperti pengangguran, kemiskinan, pencemaran lingkungan masih menghinggapi Provinsi Jawara ini.
“Dari sektor investasi, Provinsi Banten mendapatkan capaian posisi urutan ke 5 besar nasional, kemudian ada ribuan perusahaan yang ada di Banten, tapi kenapa masyarakatnya hari ini seolah tertinggal, kemiskinan masih banyak, pengangguran makin banyak, dan Provinsi Banten masih belum merata dalam sektor pembangunan,” jabarnya.
Di pihak yang sama, Ketua PP Himpunan Mahasiswa Serang (Hamas) Irhamullah dalam aksi menuntut hal serupa. Ia minta kepada para pejabat agar menjaga integritas. Terlebih menjelang Pilkada 2024.
“Banyak sekali laporan ketidaknetralan ASN. Seharusnya pejabat negara tidak menyalahgunakan fasilitas negara, baik pusat dan juga daerah untuk kepentingan pribadi dalam Pilkada 2024,” tegasnya.
“Banten hari ini bobrok, demokrasi yang bermartabat di Provinsi Banten cuma ilusi dan mimpi di siang bolong, sulit untuk mencapainya,” tukasnya.