SERANG, EKBISBANTEN.COM – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi menyatakan, ada lima aspek kunci sukses pemulihan perekonomian Banten pada 2021 terus terus belanjut dan tumbuh positif.
“Kami meyakini kunci suksesnya di dalam membangkitkan optimisme perekonomian Banten akan didorong oleh lima hal. Pertama, terus terlaksananya vaksin sebagai agen changer,” ujar Kepala BI Banten Erwin Soeriadimadja saat membuka acara Banten Economic Forum Seri 1-2021 dengan tema “Mendorong Optimisme dan Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi Banten” melalui aplikasi zoom meeting, Selasa (23/3).
Turut hadir sebagai narasumber, Direktur Perwilayahan Industri Kementerian Perindustrian Ignatius Warsito, Kepala Kantor Wilayah Ditjen Perbendaharaan Provinsi Banten Ade Rohman, Akademisi Ekonomi Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) Hady Sutjipto, dan Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia Firman Bakrie.
“Yang kedua adalah terus bergeraknya angine of growth di Provinsi Banten, yang mencakup industri pengolahan, perdagangan, konstruksi, real estate, serta transportasi dan perdagangan. Dimana kelima hal tersebut mencakup 50-60 persen dari komponen pertumbuhan ekonomi Banten,” terang Erwin.
Kunci sukses perbaikan perekonomian Banten yang ketiga kata Erwin yakni, percepatan realisasi APBD yang berfokus pada upaya untuk terus mendorong konsumsi dan juga belanja pemerintah untuk penyelesaian proyek-proyek strategis.
“Tentu ini akan memompa dan mendorong bagi pertumbuhan. Terlebih lagi kami melihat bahwa terus berlangsungnya proyek-proyek padat karya adalah menjadi suatu hal yang penting,” katanya.
Sedangkan yang keempat tambah Erwin adalah kuatnya dukungan lembaga perbankan dan pembiayaan untuk menggerakan perekomian Banten.
“Kami melihat bahwa dukungan perbankan dan lembaga pembiayaan ini sangat diperlukan untuk meretas (menggenjot) kredit dan ekonomi termasuk di dalamnya adalah bagaimana kita terus mendorong pembiayaan untuk sektor-sektor mikro dan non mikro,” katanya.
Adapun yang kelimat tambah Erwin yakni penerapan ekonomi digital di berbagai lini sektor, mulai dari UMKM hingga pengelolaan anggaran dan pendapatan daerah.
“Tentunya selaras tadi dengan hasil survei, pentingnya digitalisasi ekonomi sebagai new engine of growt. Ini mencakup sektor riil termasuk di dalamnya UMKM agar dapat memperluas akses pasarnya, serta memberikan kesempatan untuk melakukan onboarding UMKM sebelum masuk pasar digital,” katanya.
Dan yang terakhir adalah pentingnya elektronifikasi ekonomi dan juga keuangan daerah untuk mengintegrasikan ekonomi dan keuangan daerah, untuk mewududkan efisiensi di dalam pengelolaan anggaran dan pendapatan daerah.
“Khusus di Provinsi Banten, kami percaya bahwa sinergi dan koordinasi antar semua pihak di Banten juga menjadi hal yang perlu terus diperkuat terhadap upaya kita dalam memperkuat dan mendorong pertumbuhan perekonomian Banten,” tandasnya. (ismet)
]]>