EKBISBANTEN.COM – Indosat Ooredoo Hutchison (IOH) memperkuat pembelajaran vokasi berbasis praktik melalui peluncuran inisiatif “Kios” di SMK Walang Jaya.
Program ini dirancang untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa dalam mengelola bisnis ritel telekomunikasi sekaligus melatih keterampilan layanan pelanggan di lingkungan sekolah.
Melalui inisiatif ini, siswa dari berbagai jurusan mulai dari Teknik Otomotif, Akuntansi, hingga Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran berkesempatan mengelola operasional kios dengan pendampingan langsung dari tim Indosat.
Mereka belajar menjalankan kegiatan penjualan, mencatat transaksi keuangan, hingga berinteraksi dengan pelanggan secara profesional.
EVP–Head of Circle Jakarta Raya (JAYA) IOH, Chandra Pradyot Singh, mengatakan bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting dalam mempersiapkan generasi muda memasuki dunia kerja.
“Melalui kolaborasi ini, siswa tidak hanya memahami teori bisnis, tetapi juga mengasah kemampuan manajerial dan finansial yang menjadi bekal penting saat mereka terjun ke industri,” ujarnya.
Program Kios di SMK Walang Jaya juga diintegrasikan sebagai bagian dari Praktik Kerja Lapangan (PKL) sesuai kurikulum sekolah.
Pendekatan experiential learning yang diterapkan memungkinkan siswa belajar langsung melalui praktik nyata.
Selain itu, Indosat turut menghadirkan pelatihan tematik seperti seminar teknologi seluler, distribusi digital, hingga literasi kecerdasan buatan (AI) untuk memperluas wawasan teknis para siswa.
Kepala SMK Walang Jaya, Gatot Edi Sabekti, menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi tersebut.
“Kami berterima kasih kepada Indosat Ooredoo Hutchison yang telah memberi kesempatan kepada siswa untuk belajar langsung dari dunia industri. Pengalaman ini sangat berharga untuk membangun kepercayaan diri dan kemandirian mereka di masa depan,” katanya.
SMK Walang Jaya saat ini memiliki lebih dari 2.800 siswa dari empat jurusan keahlian utama: Teknik Kendaraan Ringan Otomotif (TKRO), Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM), Akuntansi dan Keuangan Lembaga (AKL), serta Otomatisasi dan Tata Kelola Perkantoran (OTKP).
Kolaborasi ini menjadi contoh nyata sinergi antara pendidikan dan industri dalam menghadirkan pembelajaran yang relevan dan aplikatif.
Program Kios juga melanjutkan berbagai kerja sama edukatif yang telah dijalankan sebelumnya, seperti Hero Power Battle, Seminar Teknologi Seluler dan Distribusi Digital, serta Pelatihan Pemasaran Berbasis AI.
Ke depan, model Kios @ School ditargetkan dapat menjadi praktik terbaik nasional dalam memperkuat kesiapan kerja siswa SMK.
“Kami ingin menjadikan Kios SMK Walang Jaya sebagai ruang pembelajaran berkelanjutan yang menghubungkan dunia pendidikan dan industri,” jelas Chandra.
” Melalui inisiatif ini, Indosat terus berkomitmen memberdayakan masyarakat melalui konektivitas, inovasi, dan kolaborasi,” sambungnya.
Inisiatif Kios menunjukkan bagaimana konektivitas tidak hanya mempercepat akses digital, tetapi juga membuka peluang pembelajaran dan pengembangan diri bagi generasi muda.
Dengan menghadirkan pengalaman belajar yang selaras dengan kebutuhan industri dan transformasi digital, Indosat terus mendorong pemberdayaan masyarakat Indonesia.*





