PMI Provinsi Banten Tuai Pujian Internasional dari Delegasi DAG-IFRC

- Selasa, 14 Oktober 2025

| 17:51 WIB

PMI Banten
(FOTO: DOK. PMI BANTEN).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Palang Merah Indonesia (PMI) Provinsi Banten mendapat kunjungan kehormatan dari delegasi Donor Advisory Group (DAG)–International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) di Kota Serang, pada Selasa (14/10/2025).

Dalam kunjungan tersebut, para delegasi menyampaikan apresiasi terhadap tata kelola organisasi, pembinaan relawan, hingga pengelolaan keuangan yang dinilai baik dan transparan oleh PMI Provinsi Banten.

“Saya rasa kunjungan ini sangat mengesankan. Sebagai perwakilan dari berbagai negara, kita bisa saling belajar satu sama lain,” ujar Anders Pedersen, International Director of the Swedish Red Cross sekaligus Koordinator Penasihat DAG.

Anders menilai PMI Banten berhasil membina relawan dengan baik sehingga mampu mempertahankan semangat pengabdian mereka.

“Kami tahu tantangannya tidak mudah, tetapi PMI Banten tidak hanya merekrut, melainkan juga mampu menjaga loyalitas para relawan,” ujarnya.

Ia juga memuji kemampuan PMI Banten dalam mengelola pendanaan program dengan melibatkan berbagai pihak untuk berdonasi.

“Itu menunjukkan organisasi yang mandiri dan kuat. Ini sangat menginspirasi, dan saya akan membawa pelajaran ini ke negara saya,” kata Anders.

DAG merupakan forum strategis antara Sekretariat IFRC dan para mitra donor utama, termasuk pemerintah serta Palang Merah Nasional dari berbagai negara.

Tahun ini, DAG diketuai bersama oleh IFRC, Pemerintah Swedia, dan Palang Merah Swedia dengan fokus pada aksi antisipatif, pelokalan, serta keberlanjutan finansial.

Delegasi yang hadir di Banten berasal dari pemerintah dan Palang Merah Australia, Kanada, Spanyol, Swedia, Belanda, dan Inggris.

Ketua PMI Banten Ratu Tatu Chasanah menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas dukungan IFRC dan sejumlah negara donor terhadap berbagai program PMI Banten.

“Dukungan itu kami rasakan dalam berbagai kesempatan, mulai dari penanggulangan wabah flu burung, pemulihan pascatsunami Selat Sunda, penanganan banjir bandang di Lebak, hingga program pandemic preparedness (CP3) dan pemulihan Covid-19,” ujarnya.

Menurut Tatu, PMI Banten terus menjalankan amanat Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2018 tentang Kepalangmerahan, termasuk pelayanan darah di tujuh unit donor darah kabupaten/kota.

“Saat ini terdapat 1.990 relawan PMI yang tersebar di delapan kabupaten/kota. Mereka rutin mendapatkan pembinaan, pelatihan, dan asuransi ketenagakerjaan,” terangnya.

Dari sisi pendanaan, PMI Banten tak hanya bergantung pada hibah Pemerintah Provinsi Banten, tetapi juga menggalang dukungan masyarakat melalui program Sahabat PMI Banten.

“Sebagai lembaga kemanusiaan, kami berkomitmen untuk mandiri. Dana yang masuk kami kelola untuk memperkuat organisasi, seperti membangun klinik, pusat pelatihan dan sertifikasi, serta gedung serbaguna berkapasitas lebih dari 500 orang,” ujarnya.

Melalui proses akreditasi, PMI Banten bahkan telah ditetapkan sebagai salah satu yang terbaik di tingkat nasional.

“Prestasi ini tidak lepas dari dukungan IFRC, para negara donor, PMI Pusat, Pemprov Banten, dunia usaha, insan pers, dan masyarakat. Kepada semuanya kami sampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya,” tuturnya.

Dalam kegiatan tersebut, hadir Ketua DPRD Banten Fahmi Hakim, Kepala Dinas Kesehatan Banten Ati Pramudji Hastuti mewakili Gubernur Banten, para pengurus PMI kabupaten/kota, serta relawan dari KSR dan PMR.

Para delegasi DAG-IFRC juga mendapatkan penjelasan mengenai perkembangan PMI Banten, meninjau markas, hingga mengunjungi Gudang Regional PMI yang menjadi pusat logistik kemanusiaan di wilayah barat Indonesia.*

Editor: Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top