SERANG, EKBISBANTEN.COM – Ratusan mahasiswa menggelar aksi unjuk rasa di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang, Rabu (8/10/2025), bertepatan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-499 Kabupaten Serang.
Pantauan Ekbisbanten.com, massa yang tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Serang sempat berusaha masuk ke kawasan kantor Pemkab Serang untuk menyampaikan aspirasi kepada Bupati Serang, Ratu Rachmatuzakiyah.
Namun, upaya mahasiswa tersebut dihadang aparat kepolisian yang berjaga di lokasi. Aksi saling dorong pun tak terelakkan hingga menyebabkan situasi sempat ricuh di sekitar gedung pemerintahan.
Salah satu peserta aksi, Bagas, menyesalkan tindakan aparat yang dinilainya berlebihan. Ia menyebut polisi seharusnya melindungi mahasiswa yang ingin menyampaikan pendapat, bukan justru melakukan kekerasan.
“Kami tidak percaya lagi dengan polisi. Polisi itu seharusnya mengamankan, bukan memukuli kami yang hanya ingin menyampaikan aspirasi masyarakat,” kata Bagas saat berorasi.
Ia menambahkan, mahasiswa hanya berniat bertemu langsung dengan Bupati Serang untuk menyampaikan hasil kajian mereka. “Niat kami ingin bertemu Ibu Bupati, tapi malah dihadang dan bahkan ada yang ditendang. Itu tindakan represif,” ujarnya.
Ketua Umum HMI Cabang Serang, Eman Sulaeman, menyebut aksi tersebut merupakan bentuk kritik terhadap kinerja Pemkab Serang yang dinilai belum optimal dalam menangani berbagai persoalan masyarakat, mulai dari pendidikan, pengangguran, hingga lingkungan.
Menurut Eman, alokasi anggaran pendidikan sebesar 20 persen dari APBD seharusnya dimanfaatkan untuk memperbaiki fasilitas sekolah. Namun, kenyataannya masih banyak sekolah di Kabupaten Serang yang kondisinya tidak layak.
“Masih banyak sekolah satap di Kabupaten Serang. Padahal anggaran pendidikan sudah besar, tapi fasilitas belajar masih buruk,” jelasnya.
Selain sektor pendidikan, HMI juga menyoroti persoalan lingkungan akibat aktivitas industri yang dinilai tidak memberikan dampak positif bagi masyarakat sekitar.
“Industri di Kabupaten Serang banyak, tapi pengangguran tetap tinggi. Artinya industri belum mampu menyerap tenaga kerja lokal,” kata Eman.
Ia juga menyoroti lambatnya penanganan persoalan lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA) oleh Pemkab Serang.
“Ada program dari kementerian soal TPA, tapi Pemkab tidak becus mencari lahan. Akhirnya dialihkan ke Kota Serang, di Cilowong. Ini harus segera dibenahi,” tegasnya.
Selain itu, HMI menuntut pemerintah daerah menertibkan tambang-tambang ilegal di Kecamatan Bojonegara dan Pabuaran yang dinilai meresahkan warga.
“Kalau Bupati tidak tegas dan ada pejabat yang tidak menjalankan tugasnya, kami minta segera dievaluasi demi penyegaran birokrasi,” ujarnya.
Eman menegaskan, jika tuntutan tersebut tidak direspons, pihaknya akan kembali menggelar aksi dengan massa yang lebih besar.
“Jika tuntutan kami diabaikan, kami akan turun lagi ke Pendopo Kabupaten Serang dengan kekuatan yang lebih besar bersama masyarakat,” pungkasnya.***