AISELT ke-10 UNTIRTA Bahas Pembelajaran Bahasa Inggris di Era Digital

- Sabtu, 27 September 2025

| 18:56 WIB

AISELT Untirta
(FOTO: IST).

SERANG, EKBISBANTEN.COM – Jurusan Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (UNTIRTA) menggelar Annual International Seminar on English Language Teaching (AISELT) ke-10 pada Sabtu (27/9/2025).

Seminar internasional ini berlangsung secara daring mulai pukul 08.00 hingga 16.00 WIB dan diikuti ratusan peserta dari dalam dan luar negeri.

Tahun ini, AISELT mengangkat tema “Edutechnolinguistics: Rethinking English Language Teaching in a Digital World” sebagai respons terhadap semakin pentingnya pemanfaatan teknologi dan literasi digital dalam pembelajaran bahasa, khususnya Bahasa Inggris.

AISELT 2025 menghadirkan empat pembicara utama. Assoc. Prof. Gulsah Kutuk, Ph.D. dari University of Portsmouth, Inggris, menjadi keynote speaker.

Sementara itu, Prof. Akhyar Rido, S.S., M.A., Ph.D. dari Universitas Teknokrat Indonesia, Assoc. Prof. Dr. Ina Suryani dari University Malaysia Perlis, dan Prof. Dr. Syafrizal, S.Pd. dari UNTIRTA hadir sebagai plenary dan featured speaker.

Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) UNTIRTA, Dr. H. Fadlullah, S.Ag., M.Si., dalam sambutannya menegaskan pentingnya penguasaan Bahasa Inggris di era digital.

Ia mengimbau mahasiswa untuk terus meningkatkan kemampuan bahasa asing agar siap menghadapi persaingan global.

Sebagai bagian dari rangkaian Dies Natalis ke-44 UNTIRTA, AISELT disebut menjadi bukti konsistensi FKIP dalam menyediakan forum akademik bagi guru, dosen, dan peneliti. Forum ini menjadi wadah berbagi hasil riset sekaligus mendiskusikan isu terkini dalam pengajaran bahasa Inggris.

Acara dibuka secara resmi oleh Rektor UNTIRTA, Prof. Dr. Ir. H. Fatah Sulaiman, S.T., M.T., pada pukul 09.30 WIB. Dalam sambutannya, ia menyebut tema AISELT ke-10 sejalan dengan visi UNTIRTA sebagai Smart and Green University.

Menurutnya, penguasaan Bahasa Inggris bukan lagi pilihan, melainkan keharusan untuk mencetak lulusan yang mampu bersaing secara global.

AISELT 2025 juga melibatkan sejumlah perguruan tinggi sebagai mitra, di antaranya Universitas Muhammadiyah Tangerang, Universitas Setiabudi Rangkasbitung, dan STKIP Syekh Manshur.

Kolaborasi ini diharapkan memperkuat jejaring kerja sama antarperguruan tinggi sekaligus memperkokoh peran UNTIRTA sebagai motor kemajuan pendidikan di Banten.

Tahun ini, AISELT diikuti 110 peserta dari berbagai daerah serta 43 pemakalah dari Indonesia dan luar negeri, termasuk Thailand, Nigeria, Pakistan, dan Malaysia.

Partisipasi internasional ini menegaskan posisi AISELT sebagai forum penting bagi akademisi di bidang pendidikan bahasa Inggris.*

Editor: Rizal Fauzi

Bagikan Artikel

Terpopuler_______

Scroll to Top